Dedi Mulyadi Minta Program Penghapusan Jadi Pemicu Semangat Warga untuk Bayar Pajak Tepat Waktu

kacenews.id-CIREBON- Program penghapusan tunggakkan pajak kendaraan bermotor yang digulirkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bukan hanya sekadar kebijakan keringanan fiskal.
Di lapangan, program ini mulai membangkitkan kembali semangat warga untuk memenuhi kewajiban pajaknya, sekaligus memperlihatkan bagaimana kebijakan yang tepat bisa membangun ulang kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Di Kantor Samsat Kabupaten Cirebon, hampir setiap hari antusiasme warga luar biasa. Puluhan hingga ratusan orang memadati area pelayanan untuk mengurus pajak kendaraan mereka yang sudah lama tertunda. Meski antrean panjang tak terhindarkan, suasana tetap kondusif dan dipenuhi rasa syukur.
“Motor saya nunggak lima tahun. Dulu harusnya bayar lebih dari dua juta, sekarang cuma delapan ratus ribu. Rasanya seperti diberi napas baru,” ujar Agus (42 tahun), warga Kecamatan Jamblang.
Agus mengaku selama ini menunda bayar pajak karena kesulitan ekonomi. Namun begitu mendengar adanya penghapusan tunggakan, ia langsung tergerak untuk menyelesaikan kewajibannya. Baginya, ini bukan hanya soal nominal, tetapi juga soal rasa dihargai sebagai warga.
Program ini berlaku sejak Maret hingga Juni 2025, dan telah mendorong ribuan warga untuk kembali aktif membayar pajak kendaraan. Banyak di antara mereka yang sebelumnya menunggak selama bertahun-tahun karena keterbatasan ekonomi.
“Langkah ini sangat membantu masyarakat kelas bawah. Biasanya program seperti ini terlalu administratif dan tidak menyentuh rakyat kecil. Tapi kali ini terasa nyata,” ujar Agus.
Tak sedikit warga yang berharap program semacam ini bisa dijadikan agenda rutin, minimal satu kali dalam beberapa tahun, agar mereka bisa lebih ringan melaksanakan kewajiban, sekaligus menghindari akumulasi denda yang justru mempersulit.
Di balik suksesnya program ini, tantangan pelayanan juga menjadi sorotan. Warga mengeluhkan waktu antre yang terlalu lama, terutama di bagian cek fisik kendaraan yang menjadi syarat utama.
“Yang antre banyak banget, tapi petugas terbatas. Saya datang jam tujuh, sampai jam sebelas baru kelar. Tapi tetap saya bersyukur bisa bayar pajak lebih ringan,” ujar warga lainnya.
Dengan lonjakan pengunjung yang signifikan, masyarakat berharap ke depannya Samsat dapat menyesuaikan jumlah petugas dan durasi pelayanan agar pengalaman administrasi menjadi lebih cepat dan nyaman.(Mail)