Ragam

Cuaca Ekstrem di Depan Mata

PEKAN ini, Jawa Barat diprediksi menghadapi lonjakan potensi cuaca ekstrem. Berdasarkan rilis resmi dari Stasiun Klimatologi Jawa Barat, rentang waktu 16–22 Juni 2025 diperkirakan akan dihiasi hujan dengan intensitas ringan hingga sangat lebat, disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah.

Penyebabnya bukan hanya sistem lokal, tapi juga dinamika atmosfer skala besar seperti aktivitas Gelombang Kelvin dan suhu muka laut yang hangat.

Cuaca ekstrem bukan hanya statistik dalam prakiraan. Ia adalah potensi nyata bencana.

Dari banjir hingga longsor, dari pohon tumbang hingga putusnya aliran listrik, efeknya bisa melumpuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Maka dari itu, informasi ini seharusnya tidak hanya menjadi bahan bacaan pasif, tapi pemicu langkah-langkah aktif, kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan ketangguhan.

Ironisnya, kesiapan menghadapi bencana seringkali masih bersifat reaktif. Masyarakat cenderung baru bertindak setelah bencana terjadi. Padahal, peta risiko sudah tersedia. BMKG telah memberi peringatan dini yang detail, lengkap dengan wilayah dan hari-hari rawan.

Ini adalah kesempatan emas bagi pemerintah daerah, BPBD, hingga RT/RW untuk turun tangan lebih dini, melakukan mitigasi dan edukasi sebelum potensi itu berubah jadi tragedi.

Kesiapsiagaan tidak harus dimulai dari hal besar. Tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran air, memangkas pohon rawan tumbang, hingga menyiapkan rencana evakuasi keluarga—langkah-langkah kecil ini adalah bentuk perlindungan yang paling nyata.

Di sisi lain, pemerintah harus memastikan saluran komunikasi bencana berjalan efektif, bahkan di pelosok.

Cuaca boleh ekstrem, tapi respons kita tak boleh ekstrem pula—harus sistematis, terorganisir, dan berbasis komunitas.

Ketika informasi cuaca menjadi panduan bersama dan masyarakat ikut aktif menjaga lingkungannya, kita membuktikan bahwa ketangguhan bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga karakter warga.

Musim hujan ini, mari kita buktikan, Jawa Barat bukan hanya tangguh menghadapi cuaca, tapi juga tangguh menjaga nyawa.
***

Related Articles

Back to top button