CirebonRaya

Normalisasi Sungai Sukalila Tertahan, BBWS Tunggu Langkah Pemkot Cirebon

kacenews.id-CIREBON-Normalisasi Sungai Sukalila di Kota Cirebon bakal dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung. Namun, hingga kini, BBWS masih menunggu persoalan sosial yang berkaitan dengan proyek ini diselesaikan oleh Pemerintah Kota Cirebon.
“Kami baru akan masuk untuk pengerjaan teknis setelah seluruh persoalan sosial yang berkaitan dengan proyek ini diselesaikan oleh Pemerintah Kota Cirebon. BBWS sesuai dengan pembicaraan Pak Wali Kota, masalah non teknis itu, nanti teman-teman dari Pak Wali Kota yang mengurus. Jadi nanti BBWS akan masuk setelah selesai, clear sosialnya. Jadi masalah sosial nanti Pak Wali dan teman-teman Pak Wali Kota Cirebon yang akan mengurus itu,” ungkap Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis), Dwi Agus Kuncoro
Dwi menjelaskan, rencana normalisasi Sungai Sukalila ini mencakup pengerukan sungai dari jembatan selatan hingga ke muara Sukalila.
“Sungai Sukalila yang selama ini terkesan sempit dan kurang tertata akan diubah menjadi kawasan yang lebih representatif dan menjadi ikon baru Kota Cirebon. Kalau kita bicara sungainya, kalau penataan Sungai Sukalila berhasil, itulah ikonnya Cirebon. Sungai itu kecil, tetapi punya nilai historis dan identitas lokal. Jadi salah satu jenis yang harus kita lestarikan itu ikon Cirebon ya Sungai Sukalila,” jelasnya.
Proyek ini, kata Dwi, bukan hanya sekadar normalisasi atau pengerukan aliran sungai. Pemkot Cirebon bersama BBWS merancang kawasan ini sebagai river garden, atau ruang terbuka hijau yang bisa diakses publik, dilengkapi taman kota, dan mempertahankan pohon-pohon tinggi yang sudah ada.
“Nanti ada, kalau berbicara dengan Pak Wali, ada river garden di situ ya. Jadi ada taman-taman kota, kita pertahankan tetap tanaman-tanaman yang tinggi-tinggi itu. Ada taman untuk publik, jadi tidak lagi kumuh seperti yang ada sekarang,” katanya.
Dwi menyebutkan, BBWS menyatakan kesiapan penuh untuk melaksanakan pekerjaan teknis, seperti pengerukan dan penataan alur sungai.
“Proses tersebut masih menunggu penyelesaian masalah sosial yang mencakup penertiban bangunan liar dan relokasi para pedagang. Masalah sosial yang dimaksud itu termasuk penertiban bangunan-bangunan di sekitarnya,” sebutnya.
Terkait progres sosialisasi kepada masyarakat dan pedagang yang terdampak, Dwi menuturkan, bahwa Pemkot Cirebon telah mulai melakukan pendekatan secara personal dan bertahap.
“Saya kira sudah ada sosialisasi, cuman mungkin baru door-to-door ya. Tapi kemarin Pak Wali dan jajarannya sudah melakukan sosialisasi. Dan kemarin juga teman-teman Satpol PP sudah ke kami, intinya sudah kami sampaikan duduk perkaranya, BBWS akan masuk kalau sudah selesai masalah sosialnya,” tuturnya.
Dwi menegaskan bahwa mereka hanya akan fokus pada pengerjaan teknis seperti pengerukan dan tidak terlibat dalam persoalan sosial yang menyita banyak energi.
“Kedalaman pengerukan juga akan menyesuaikan dengan fungsi estetika, karena kondisi tanah di area tersebut tergolong lunak. Nanti kita lihat kan itu kan tanah lunak ya, kalau kita juga gak bisa dalam-dalam sekali. Tapi minimal, kan sana juga sungguhnya gak ada meluap ke situ kan, hanya estetika. Jadi nanti kedalaman disesuaikan untuk estetikanya aja,”sebutnya.
Dengan dukungan penuh dari Wali Kota Cirebon, Dwi menyatakan siap masuk dan mulai bekerja begitu seluruh aspek sosial selesai ditangani.
“Pak Wali kebetulan memang mendorong. Kalau kami mendorong tapi tidak punya kekuatan yang lain. Jadi ya alhamdulillah Pak Wali punya ide itu, kita sudah siap. Kita tunggu, pokoknya kalau sudah selesai kami masuk,” pungkasnya.(Fan)

Related Articles

Back to top button