Warga Nilai Lemahnya Sistem Pengelolaan Sampah, Berbulan-bulan TPS Sidaresmi Baru Dibersihkan

kacenews.id-CIREBON-DESA Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, akhirnya mendapat perhatian setelah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang dibiarkan menumpuk selama berbulan-bulan mulai diangkut, Rabu (7/5/2025).
Namun, pembersihan mendadak ini justru membuka persoalan yang lebih mendalam yakni lemahnya sistem pengelolaan sampah di tingkat desa.
Sedikitnya 18 truk dikerahkan untuk mengangkut tumpukan sampah yang berasal dari limbah rumah tangga dan aktivitas dagang di sekitar kawasan PT Longrich.
Aktivitas pembersihan berlangsung sejak pagi hingga sore, menunjukkan bahwa volume sampah yang menumpuk sudah melampaui kapasitas TPS.
“Sudah 18 truk kami kerahkan hari ini, dan ini belum selesai,” ujar Aiman, koordinator lapangan dalam proses pembersihan TPS.
Tumpukan sampah selama ini tak hanya mengganggu estetika lingkungan, tapi juga mengancam kesehatan warga. Bau menyengat, potensi munculnya wabah penyakit, dan kekhawatiran saat musim hujan, membuat banyak warga geram terhadap lambannya penanganan.
“Sampah ini seperti sengaja dibiarkan. Kalau warga tidak terus bersuara, mungkin dibiarkan terus begitu saja,” ujar Neti, warga yang setiap hari melintas di jalan penghubung Pabedilan Kidul–Sidaresmi.
Persoalan tidak berhenti di teknis pengangkutan. Ketidakhadiran Kepala Desa Sidaresmi saat dimintai tanggapan justru menambah kekecewaan publik. Saat dimintai konfirmasi, ia hanya menjawab singkat bahwa dirinya sedang sibuk mempersiapkan penyambutan Gubernur Jawa Barat. “Saya sedang persiapan acara gubernur, maaf,” ujarnya singkat.
Kritik warga kini mengarah pada absennya mekanisme pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berbasis sistem. Banyak yang menilai pemerintah desa dan instansi terkait hanya bersikap reaktif, baru bergerak setelah desakan warga dan media menjadi kuat.
“Kalau pengangkutan baru dilakukan setelah numpuk dan viral, artinya sistemnya memang belum berjalan. Harusnya ada jadwal rutin yang jelas,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.
Pembersihan TPS Sidaresmi ini memang meredakan keluhan sesaat. Namun yang lebih dibutuhkan adalah perubahan sistemik yakni mulai dari regulasi desa soal kebersihan, pengawasan petugas lapangan, hingga partisipasi aktif masyarakat dan sektor industri di sekitarnya.(Mail)