Pendidikan

Berhasil Ciptakan Sekolah Berbudaya Lingkungan, 20 Sekolah Terima Penghargaan Adiwiyata

 

 

 

 

 

 

kacenews.id-CIREBON- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyerahkan Penghargaan Sekolah Adiwiyata 2025 kepada 20 sekolah, di Gedung PGRI Kabupaten Cirebon, Rabu (10/12/2025).

Penghargaan ini merupakan apresiasi dari pemerintah kepada sekolah yang berhasil menerapkan pendidikan lingkungan hidup (Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah atau PBLHS) dengan baik, dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga nasional.

Wakil Bupati Cirebon, H Agus Kurniawan Budiman menyampaikan, program Sekolah Adiwiyata merupakan salah satu wujud nyata dari upaya untuk sekolah dalam GPBLHS.

Melalui program tersebut,  sekolah didorong untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang berwawasan lingkungan, mengelola sarana prasarana dengan baik, serta membangun partisipasi aktif seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar dalam menerapkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (GPBLHS).

“Penghargaan ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan, tetapi juga sebagai pengingat akan tanggung jawab kita bersama untuk menjaga keberlanjutan ekosistem demi kesejahteraan generasi sekarang dan yang akan datang,” kata Jigus sapaan akrab wabup.

Ia berharap melalui penghargaan ini, semangat untuk melestarikan lingkungan dapat terus tumbuh dan menjadi budaya yang mengakar kuat di Kabupaten Cirebon.

Menurutnya, program Sekolah Adiwiyata merupakan salah satu strategi andalan dalam upaya edukasi lingkungan yang sangat penting dan strategis. Karena melalui program ini, siswa sebagai generasi muda dibekali pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran untuk turut serta dalam pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup.

“Program Sekolah Adiwiyata mendorong terbentuknya budaya peduli lingkungan yang mengakar di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya,” katanya.

Ia mengungkapkan, dengan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, program Sekolah Adiwiyata telah mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada keberhasilan akademik, tetapi juga membangun karakter siswa yang berwawasan lingkungan.

“Saya berharap, program ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keberlanjutan lingkungan demi masa depan Kabupaten Cirebon yang lebih hijau, bersih, dan lestari,” tuturnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono mengemukakan, penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi pemerintah terhadap pihak-pihak yang secara aktif, bahkan mandiri melakukan pengelolaan lingkungan.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. Jika tidak dimulai sekarang, kita akan mewariskan lingkungan yang buruk kepada generasi berikutnya,” katanya.

Ia menyebutkan,  penilaian sekolah adiwiyata didasarkan pada indikator yang mencakup pengelolaan sampah, penghijauan, serta keberhasilan menciptakan lingkungan sekolah yang berbudaya lingkungan. Sekolah yang berprestasi memiliki peluang untuk melanjutkan ke jenjang penghargaan yang lebih tinggi setiap tahunnya.

“Apabila memenuhi nilai penghargaan tingkat kabupaten kami akan mengusulkan ke tingkat provinsi dan seterusnya,” ujarnya.

Dede mengatakan, selama tiga tahun ini sudah ada sekitar 83 sekolah adiwiyata,  tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat. “Nah, ketika nilai di bawah ambang provinsi atau nasional, dia (sekolah itu) tidak masuk ke dalam ketagori penilaian. Tapi evaluasinya itu berlakunya selama empat tahun. Setelah itu harus mengikuti kembali apabila ingin mempertahankan status sekolah adiwiyatanya,” tuturnya.(Junaedi)

 

Related Articles

Back to top button