Di Kota Cirebon, Dinkes Pastikan Tidak Ada Kasus Keracunan MBG
kacenews.id-CIREBON-Dugaan adanya kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon beberapa hari lalu, ternyata tidak sepenuhnya benar.
Setelah dilakukan pemeriksaan medis, satu siswa yang sempat dilarikan ke rumah sakit (RS) diketahui mengalami gangguan pencernaan karena memiliki riwayat penyakit maag.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cirebon, dr Siti Maria menjelaskan, hasil laboratorium akan keluar paling cepat satu minggu. Menurutnya, hal itu belum tentu gejala tersebut akibat kontaminasi makanan.
“Menu kemarin memang mengandung lemak cukup tinggi, bisa jadi ada intoleransi lemak atau kondisi tubuh anak yang sedang tidak fit. Dari 127 siswa penerima MBG, hanya 13 yang bergejala,” ujarnya.
Siti Maria menambahkan, dari 13 siswa tersebut, hanya satu anak yang dibawa ke rumah sakit, dan sudah berobat jalan tanpa perlu rawat inap.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kejaksan-Kesenden, Igo Prasetia membantah kejadian tersebut merupakan kasus keracunan. Ia menegaskan, hasil pemeriksaan dokter menunjukkan tidak ada indikasi keracunan makanan.
“Siswi tersebut kami dampingi langsung bersama dua guru, nenek, dan kakaknya ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter menyebutkan bahwa ia memiliki maag dan sebelumnya tidak sarapan,” katanya, Jum’at (24/10/2025).
Menurut Igo, siswa tersebut tidak makan malam dan menolak sarapan pagi. Ketika di sekolah, siswa itu langsung mengkonsumsi menu MBG berupa nasi goreng jagung, tempe tepung, tumis pokcoy, dan susu stroberi. Kombinasi susu dan makanan berlemak, diduga memicu rasa mual karena kondisi lambung yang kosong.
“Dokter menyampaikan, ini bukan keracunan, tapi karena pencernaan anak sedang lemah. Setelah istirahat dan diberi obat, anak tersebut langsung pulang dan sekarang sudah sehat,”.
“Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Semua sekolah lainnya juga sudah kami pantau, alhamdulillah aman dan pendistribusian ke sekolah-sekolah tetap berjalan,” tuturnya.
Sudah Pulih.
Sebelumnya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Cirebon, Sutikno menyebut, ada 13 siswa kelas III dan IV yang sempat mengalami gejala mual dan sakit perut usai mengonsumsi MBG.
Sampel makanan, telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat untuk memastikan penyebabnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Cirebon, Kadini memastikan program MBG tetap berjalan seperti biasa. Pihaknya juga sudah meninjau langsung sekolah yang menjadi lokasi dugaan keracunan.
“Kami memastikan kondisi anak-anak baik, sekolah tetap beraktivitas normal, dan pendistribusian MBG tetap dilakukan sambil menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Menurut data SPPG, distribusi MBG pada hari kejadian mencapai 3.274 porsi untuk sembilan sekolah di wilayah Kota Cirebon. Hingga kini, seluruh sekolah penerima MBG dilaporkan dalam kondisi aman dan tidak ada laporan tambahan terkait gejala serupa.(Jak)





