Ronianto dan Yeyet Berebut Kursi Ketua PGRI 2025

kacenews.id-CIREBON-Organisasi guru terbesar di Kabupaten Cirebon, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), tengah bersiap menggelar hajatan akbar lima tahunan, Konferensi Kabupaten (Konkab) PGRI 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada 23–24 Juni mendatang.
Salah satu agenda utama yang paling dinantikan adalah pemilihan ketua dan jajaran pengurus PGRI untuk periode 2025-2030.
Meski tensi kompetisi mulai terasa, atmosfer yang dibangun panitia dan para kandidat justru menitikberatkan pada kontestasi gagasan dan arah strategis organisasi ke depan, bukan sekadar siapa duduk di kursi pimpinan.
“PGRI bukan soal jabatan, tapi soal amanah. Tradisinya, calon tidak mencalonkan diri. Mereka dicalonkan oleh cabang dan ranting berdasarkan rekam jejak dan kontribusi,” ujar Sekretaris Panitia Konkab, Jajuli, Kamis (19/6/2025).
Dari 11 nama yang diajukan oleh cabang dan ranting, dua nama mencuat sebagai kandidat kuat, Yeyet Nurhayati, Ketua PGRI periode 2020–2025, dan H. Ronianto, tokoh pendidikan yang dikenal luas di kalangan pendidik sekaligus menjabat Kepala Disdik Kabupaten Cirebon.
Yeyet, yang sebelumnya menjabat Kepala SDN 2 Tukmudal, menyatakan kesiapannya untuk kembali memimpin PGRI jika memang diberi kepercayaan. Ia menilai, masih banyak program kerja yang belum sempat dituntaskan dalam periode pertamanya.
“Saya siap maju kembali untuk menuntaskan apa yang sudah kami mulai. Ini bukan soal jabatan, tapi kelanjutan gerakan memajukan kualitas guru dan organisasi,” tegasnya.
Di sisi lain, H. Ronianto bersikap lebih tenang. Ia mengakui adanya dukungan dari berbagai kalangan bawah, namun mengaku tidak pernah secara aktif memasukkan diri ke dalam bursa calon.
“Saya tidak pernah bermanuver. Tapi jika dipercaya dan dicalonkan oleh rekan-rekan, saya siap berdiskusi dan berkontribusi,” ujarnya.
Sekretaris PGRI 2020–2025, Mukyani, menjelaskan, proses penjaringan calon telah berlangsung ketat sejak beberapa bulan terakhir. Dari 11 nama yang diusulkan, 10 dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon ketua (F1). Sedangkan untuk posisi wakil ketua dan sekretaris (F2), dari 70 usulan, tersisa 53 nama yang lolos verifikasi.
“Pemilihan nanti akan dilakukan oleh perwakilan cabang dan ranting. Hak suara diprediksi mencapai sekitar 2.500, namun masih akan diverifikasi oleh tim Pemeriksa Mandat,” jelas Mukyani.
Tim formatur akan menentukan komposisi pengurus lainnya pasca pemilihan F1 dan F2. Sementara itu, persiapan pelaksanaan Konkab secara teknis telah mencapai 80 persen.
Lebih dari sekadar kontestasi personal, Konkab 2025 ini dinilai sebagai momentum penting untuk memperkuat konsolidasi organisasi guru di tengah tantangan zaman. Transformasi pendidikan digital, perlindungan profesi, dan peningkatan kesejahteraan guru tetap menjadi isu utama.(Mail)