Kurangi Angka Pengangguran di Daerah, Pemkab Cirebon Jalin Kerja Sama dengan Penyalur Kerja ke Jepang

kacenews.id-CIREBON-Pemerintah Kabupaten Cirebon melakukan kerja sama dengan Yayasan Dewa Aksara Nusantara, LPK ISO Jepang dan LPPR Indonesia terkait program pelatihan, penempatan dan pemagangan ke negara Jepang bagi masyarakat tidak mampu dan berprestasi.
Penandanganan kerja sama tersebut dilakukan di Pendopo Bupati Cirebon jalan Kartini Kota Cirebon, Jumat (13/6/2025).
Bupati Cirebon, H Imron mengatakan, angka pengangguran di Kabupaten Cirebon masih cukup tinggi. Sehingga pihaknya melakukan gebrakan untuk mengurangi angka pengangguran tersebut dengan melakukan pelatihan kepada masyarakat kurang mampu tetapi berprestasi untuk bekerja keluar negeri.
Menurut Imron, peluang perkerjaan di luar negeri terutama di negara Jepang masih cukup besar. Sehingga, pihaknya membangun kolaborasi atau kerja sama dengan para pihak lainnya untuk kesempaten tersebut.
“Peluang untuk bekerja di negara Jepang cukup tinggi. Sehingga ketika ada kesempatan atau peluang kerja ini adalah menjadi salah satu solusi untuk memberikan pilihan kepada masyarakat Kabupaten Cirebon untuk mengubah kehidupannya yang lebih baik lagi,” katanya.
Selanjutnya, kata Imron, kini Pemkab Cirebon menyiapkan kualitas sumber daya manusia para pencari kerja kita yang dapat berdaya saing, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Maka pada kesempatan ini Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui dinas ketenagakerjaan melakukan upaya membangun kerja sama dengan pihak swasta dalam membangun kualitas sumber daya manusia para pencari kerja dengan program pelatihan, penempatan dan pemagangan ke Negara Jepang bagi masyarakat tidak mampu dan berprestasi tahun 2025,” katanya.
Ia menjelaskan, program pelatihan, penempatan dan pemagangan ke Jepang bagi masyarakat tidak mampu dan berprestasi asal Kabuaten Cirebon dibiayai oleh pemerintah daerah.
“Ada 130 warga yang lolos dan siap melakukan pelatihan dan pemagangan untuk bekerja ke negara Jepang. Padahal yang daftar mencapai 1000 orang lebih,” katanya.
Sementara Kepala Disnaker Kabupaten Cirebon, Novi Hendrianto mengatakan, kerja sama tersebut sebagai wujud program Bupati dan Wakil Bupati Cirebon untuk mengurangi angka pengangguran di wilayahnya.
“Program yang bisa mengurangi dan menekan angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Cirebon,” katanya.
Novi menyebut awalnya program mangang di Jepang ini dibutuhkan hanya 40 orang, tetapi dengan animo masyarakat yang cukup tinggi sehingga dilakukan penambahan menjadi 130 orang.
“Yang di awal 40 orang, alhamdulillah setelah kita lakukan kajian, analisis dan konsultasi ke Kementerian maupun ke BPKP sesuai dengan keuangan daerah, akhirnya bisa didapatkan 130 orang
yang dipersiapkan untuk dilatih dan nanti ditempatkan di perusahaan- perusahaan yang ada di Jepang,” katanya.
Ia menekankan bahwa Pemkab Cirebon hanya membiayai para calon PMI ini untuk pelatihan pendidikan kerjanya, sedangkan untuk penempatannya dilakukan secara mandiri.
“Meski ketika akan bekerja ke Jepang, mereka akan membayar secara mandiri, tetapi bisa dicicil saat mereka sudah bekerja buka bayar di awal. Jadi Pemkab Cirebon hanya memberikan anggaran untuk pelatihan pendidikan kerjanya,” katanya.(Junaedi)