CirebonRaya

Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda Dihentikan, Empat Orang Belum Ditemukan

kacenews.id-CIREBON-Pemerintah Kabupaten Cirebon resmi menghentikan pencarian korban longsor di tambang Galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang. Penghentian pencarian korban sendiri dilakukan berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Forkopimda Kabupaten Cirebon.
Bupati Cirebon, H Imron mengatakan keputusan penghentian pencarian korban yang masih tertimbun diambil setelah memperhitungkan kondisi dan situasi di lokasi longsor yang dapat menimbulkan risiko keselamatan yang semakin tinggi bagi para tim evakuasi gabungan.
“Setelah rapat dengan seluruh pihak TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta perwakilan tambang, kami putuskan pencarian korban dihentikan mulai sore ini, demi keselamatan semua pihak,” ujar Imron, Kamis (5/6/2025).
Meski pencarian dihentikan, lanjut Imron, masih terdapat empat orang korban masih belum ditemukan. Pemerintah pun meminta keluarga korban untuk tidak memaksakan diri masuk ke lokasi yang saat ini ditutup total dan dijaga ketat oleh aparat.
“Kita jaga akses lokasi, tidak boleh ada yang masuk. Keselamatan adalah prioritas utama,” tegasnya.
Ia mengungkapkan dengan keputusan penghentian ini, status tanggap darurat bencana longsor juga resmi dicabut. Pemerintah daerah akan mulai mengevaluasi dampak dan mencari solusi jangka panjang bagi warga terdampak, terutama para penambang yang kehilangan mata pencaharian.
Menurut Imron, tercatat, ada lebih dari 200 warga lebih menggantungkan hidupnya dari tambang ini. Sehingga fokus pemerintah saat ini, memastikan keluarga korban mendapatkan perhatian dan jaminan, khususnya terkait pendidikan anak-anak mereka.
“Kami akan cari solusi terbaik, termasuk alternatif pekerjaan yang layak dan jaminan pendidikan bagi anak-anak korban,” ungkap Imron.
Di tempat yang sama, Danrem 063/Sunan Gunung Jati, Kolonel inf Hista Soleh Harahap menyatakan siap mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam menghentikan proses pencarian terhadap empat korban yang masih tertimbun material longsor.
Kata Hista, keputusan ini diambil setelah adanya kesepakatan bersama dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cirebon.
Ia menyampaikan bahwa penghentian pencarian dilakukan setelah berbagai pertimbangan, termasuk keselamatan tim evakuasi serta hasil kesepakatan Forkopimda dan keluarga korban.
“Setelah mendengarkan penjelasan dari Bupati Cirebon terkait penghentian proses pencarian, kami mendukung langkah tersebut,” ujarnya.
“Tim pencarian gabungan akan segera dikonsolidasikan untuk melakukan apel terakhir dan pengecekan personel serta perlengkapan,” katanya.
Sebagai langkah lanjutan, kata Hista, akan dilakukan koordinasi dengan pihak kepolisian guna menutup area lokasi longsor menggunakan portal atau garis polisi (policeline) untuk mencegah akses masuk warga ke zona berbahaya.
“Jika diperlukan, kami siap membantu pihak kepolisian dalam pengamanan lokasi setelah penutupan dilakukan,”katanya.
Lebih lanjut, Hista menyampaikan, bahwa pihak keluarga dari empat korban yang belum ditemukan telah menyatakan keikhlasannya atas keputusan penghentian pencarian.
Bahkan Pemkab Cirebon juga disebut akan segera membahas langkah lanjutan terkait penanganan warga terdampak bencana.
“Proses pencarian resmi dihentikan hari ini. Kami turut berduka dan berharap pemerintah daerah dapat segera fokus pada langkah pemulihan serta pemenuhan hak-hak masyarakat terdampak,”katanya.
Sementara, Sarwo selaku operator ekskavator sekaligus relawan pencarian, mengungkapkan bahwa kondisi geografis tambang sangat tidak aman untuk dilanjutkan.
“Dari awal kami lihat kondisi sangat rawan. Bongkahan tanah terus bergerak dan berpotensi longsor susulan,” ujarnya.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button