Ayumajakuning

Meski Miskin Ekstrem, Daya Saing Kuningan Tempati 14 Nasional

kacenews.id-KUNINGAN-Tingkat kemiskinan Kabupaten Kuningan menduduki peringkat kedua tertinggi se-Jawa Barat. Bahkan pada lima kecamatan, ditetapkan 25 desa miskin ekstrem yang meliputi Kecamatan Darma Kecamatan Cibingbin Kecamatan Cimahi Kecamatan Cidahu dan Kecamatan Kalimanggis.

Kendati demikian, versi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kabupaten Kuningan justru melesat menduduki posisi ke-14 besar nasional dari 416 kabupaten di Indonesia.

Berdasarkan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) tahun 2024, kinerja daya saingnya berhasil meraih skor 3,82. “Alhamdulillah. Kabupaten Kuningan meraih skor IDSD 3,82 dan masuk dalam jajaran 14 besar nasional. Ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah (Pemda) dalam meningkatkan daya saing,” ujar Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar.

Pencapaian ini menempatkan Kabupaten Kuningan sejajar dengan daerah-daerah maju lainnya di Indonesia. Informasi ini juga selaras dengan data yang diolah dan dipublikasikan oleh platform Instagram akun @GoodStats yang merangkum Kabupaten Paling Maju di Indonesia berdasarkan IDSD tahun 2024.
Diharapkan, prestasi tersebut menjadi landasan data yang kuat untuk perumusan kebijakan pembangunan yang lebih terarah sekaligus berbasis bukti. Khususnya dalam mengoptimalkan pilar-pilar yang masih memerlukan perhatian demi terwujudnya kemajuan Kabupaten Kuningan yang berkelanjutan.

Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN, Boediastoeti Ontowirjo dalam Buku IDSD 2024 edisi ketiga, menyebutkan, tingkat daya saing merupakan cerminan krusial dari performa produktivitas dan kemajuan suatu wilayah.

IDSD tahun 2024 tetap merujuk pada kerangka Global Competitiveness Index (GCI) tahun 2019 dengan penyesuaian indikator dan metodologi.

Hal itu agar lebih relevan dengan konteks daerah di Indonesia saat ini. Skor IDSD 3,82 yang diraih Kabupaten Kuningan tersusun dari performa pada 12 pilar penilaian.

Yakni, Pilar Institusi 4,82, Pilar Infrastruktur 3,09, Pilar Adopsi TIK 4,44, Pilar Stabilitas Ekonomi Makro 3,39, Pilar Kesehatan 4,11, Pilar Keterampilan 3,34, Pilar Pasar Produk 5,00 (skor tertinggi), Pilar Pasar Tenaga Kerja, 3,31. Pilar Sistem Keuangan 2,25 (skor terendah), Pilar Ukuran Pasar 4,40, Pilar Dinamika Bisnis 4,72 serta Pilar Kapabilitas Inovasi 2,92.

BRIN menjelaskan, IDSD mengukur produktivitas dan kemajuan daerah berdasarkan empat komponen utama: Sumber Daya Manusia (SDM), Pasar, Ekosistem Inovasi, dan Lingkungan Pendukung. Pengukuran IDSD tahun 2024 sendiri mencakup 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota, dengan 51 indikator untuk tingkat kabupaten/kota, di mana 463 kabupaten/kota berhasil dihitung skornya. Skor nasional IDSD tahun 2024 (rata-rata seluruh provinsi) adalah 3,43 dari skala 5.(Ya)

Related Articles

Back to top button