CirebonRaya

Empat Orang Balita di Kabupaten Cirebon Positif Terpapar HIV-AIDS

kacenews.id-CIREBON-Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Cirebon terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mencatat, peningkatan kasus HIV-AIDS mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Di mana, kelompok laki-laki suka laki-laki (LSL) menjadi penyumbang terbesar dalam penyebaran virus ini.
Berdasarkan data Dinkes, jumlah kasus HIV-AIDS pada tahun 2023 tercatat sebanyak 376 kasus. Angka ini naik pada tahun 2024 menjadi 464 kasus. Sementara di sepanjang Januari hingga April 2025, telah ditemukan 128 kasus baru.
“Rincian jumlah kasus baru pada 2025 ini menunjukkan penyebaran terus berlangsung setiap bulan, mulai dari Januari dengan 24 kasus, Februari 39 kasus, Maret 31 kasus, dan April 34 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Nurpatmawati.
Ia menyebut, dari kategori usia dan jenis kelamin, kelompok usia produktif masih menjadi yang paling rentan. “Di usia 25-49 tahun terdapat 83 kasus, terdiri dari 61 laki-laki dan 22 perempuan. Sementara pada usia 20-24 tahun terdapat 22 kasus yang terdiri dari 16 laki-laki dan enam perempuan,” katanya.
“Sementara di usia remaja, dari 16-19 tahun tercatat ada 4 laki-laki yang terpapar HIV-AIDS. Bahkan, pada anak usia di bawah 4 tahun juga ditemukan tiga kasus, yakni satu laki-laki dan dua perempuan. Sedangkan pada usia di atas 50 tahun, terdapat 16 kasus dengan 13 laki-laki dan tiga perempuan,” imbuhnya.
Nurpatmawati, menyampaikan, data penyebaran HIV ini bukan berdasarkan domisili, melainkan berdasarkan layanan kesehatan.
Ia mencontohkan, jika ditemukan banyak kasus di Puskesmas Sumber, maka banyaknya kasus tersebut belum tentu dari pasiennya yang berdomisili di wilayah tersebut. Pihaknya justru melihat pasien tersebut banyak yang berasal dari luar Sumber.
“Penularan HIV-AIDS saat ini didominasi oleh kelompok LSL. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pencegahan dan pengendaliannya,” ujar Nurpatmawati.
Menurutnya, Dinkes terus melakukan skrining secara aktif, termasuk dengan layanan mobile VCT (Voluntary Counseling and Testing) yang menyasar populasi umum dan populasi kunci seperti LSL, pekerja berisiko seksual (PBS), transgender, serta kelompok khusus seperti penderita TB dan ibu hamil.
Selain itu, Dinkes Kabupaten Cirebon juga menggencarkan edukasi dan promosi kesehatan. Bahkan, sasaran edukasi pun diperluas, termasuk ke kalangan remaja melalui kerja sama dengan sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Cirebon.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button