Evaluasi Sistem Keselamatan Lingkungan

TRAGEDI kebakaran yang merenggut nyawa seorang lansia di Desa Bode Lor, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, kembali menyadarkan kita bahwa bahaya kebakaran rumah tinggal bukanlah persoalan sepele.
Terjadinya insiden pada dini hari, saat sebagian besar warga tengah terlelap, menjadi cerminan nyata lemahnya sistem deteksi dini dan pengamanan kebakaran di pemukiman penduduk.
Menurut keterangan dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Ini bukan pertama kalinya kebakaran dipicu oleh arus pendek listrik—dan ironisnya, ini juga bukan yang terakhir, jika tidak ada langkah nyata dari berbagai pihak.
Yang menyedihkan, korban adalah seorang nenek berusia 70 tahun yang hidup seorang diri. Kondisi ini memperlihatkan bahwa kelompok rentan seperti lansia harus mendapatkan perhatian khusus dalam konteks keselamatan kebakaran.
Tidak adanya sistem peringatan dini di rumah-rumah, minimnya edukasi kebakaran bagi masyarakat, serta kurangnya inspeksi rutin instalasi listrik menjadi rangkaian penyebab yang tak bisa lagi diabaikan.
Kebakaran yang menelan seluruh bagian rumah dan isinya hingga menyebabkan kerugian hingga ratusan juta rupiah seharusnya cukup menjadi alasan kuat bagi pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi menyeluruh.
Pemeriksaan sistem kelistrikan, pelatihan evakuasi darurat, hingga pemasangan alat pemadam ringan di setiap rumah tangga wajib menjadi program prioritas.
Di sisi lain, masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan lingkungan, terutama saat malam hari. Partisipasi aktif warga dalam membantu pemadaman memang patut diapresiasi, namun lebih dari itu, semangat gotong royong juga harus diarahkan pada pencegahan, bukan hanya respons terhadap bencana.
Tragedi ini adalah alarm keras bagi semua pihak—pemerintah, masyarakat, dan institusi terkait—untuk bergerak cepat, sebelum nyawa lain kembali melayang karena kelalaian yang sebenarnya bisa dicegah.***