Ragam

Dorong Pasar Tradisional Jadi Pusat Ekonomi Rakyat, Pemkab Cirebon Diminta Serius Benahi Pasar Daerah

 

kacenews.id-CIREBON– Pasar tradisional tak lagi bisa hanya menjadi tempat jual-beli, tapi harus naik kelas sebagai pusat ekonomi rakyat yang aman, nyaman, dan tertata. Itulah pesan utama dari Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon dalam inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Pasalaran, Kecamatan Weru, belum lama ini.

Dalam sidak tersebut, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, R Cakra Suseno menyoroti pentingnya perbaikan tata kelola pasar yang selama ini dinilai belum optimal.

Menurutnya, Pasar Pasalaran sebenarnya sudah memenuhi sekitar 80 persen dari total 44 indikator Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pasar rakyat. Namun, 20 persen sisanya justru menyangkut aspek krusial seperti keamanan, kebersihan, dan pengaturan lalu lintas.

“Pasar harus menjadi ruang publik yang layak, bukan sekadar tempat jualan. Ini menyangkut pelayanan terhadap masyarakat luas, baik pedagang maupun pembeli,” kata Cakra, Kamis (15/5/2025).

Politisi Partai Gerindra ini menilai perlunya penataan menyeluruh, mulai dari area parkir, sistem drainase, pengelolaan tempat pembuangan sampah, hingga manajemen pengelolaan pasar.

Ia menyebut saat ini pengelolaan pasar masih terfragmentasi karena melibatkan tiga instansi berbeda.Yakni Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag).

“Kita dorong agar pengelolaan pasar daerah diserahkan sepenuhnya ke Disperindag, agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dan saling lempar tanggung jawab,” katanya.

Pasar Pasalaran sudah memiliki beberapa fasilitas penunjang seperti musala dan ruang laktasi. Namun persoalan krusial seperti keteraturan parkir dan akses kendaraan masih menjadi sorotan, mengingat lokasi pasar berada di jalur nasional yang rawan kemacetan dan kecelakaan.

Cakra menyampaikan, transformasi pasar tradisional ke arah yang lebih modern adalah keniscayaan. Ia berharap, Pemkab Cirebon serius membenahi seluruh pasar daerah agar mampu bersaing sekaligus memberikan citra positif terhadap pelayanan publik.

“Kita ingin pasar tradisional bisa berdaya saing dan jadi wajah ekonomi kerakyatan yang bersih, tertib, dan manusiawi,” katanya.(Is)

Related Articles

Back to top button