Mantan Bupati Dukung Pembentukan Provinsi Cirebon Raya

kacenews.id-MAJALENGKA-Wacana pembentukan Provinsi Cirebon Raya kembali mencuat, seiring dengan kabar pencabutan moratorium pembentukan daerah otonomi baru (DOB) oleh pemerintah pusat. Politisi senior PDI Perjuangan asal Majalengka Sutrisno, menyatakan dukungan penuhnya terhadap realisasi provinsi baru tersebut.
Sutrisno, mantan Bupati Majalengka dua periode (2008–2018) dan mantan anggota DPR RI periode 2019–2024, Selasa (6/5/2025), menyebutkan, pembentukan Provinsi Cirebon Raya adalah kebutuhan sejarah dan strategis kawasan timur Jawa Barat.
“Cirebon Raya sudah saatnya berdiri sendiri, lepas dari ketimpangan pembangunan yang selama ini terpusat di Bandung dan wilayah barat Jawa Barat. Kita punya sejarah, potensi ekonomi, hingga struktur militer tersendiri yang bisa menjadi landasan kuat berdirinya provinsi baru,” ujarnya.
Menurut Sutrisno, cakupan Provinsi Cirebon Raya, bisa tidak terbatas pada empat wilayah utama yang selama ini menjadi pembahasan, yakni Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Kuningan, serta Kabupaten Majalengka. Namun, ia juga mengusulkan penambahan dua kabupaten strategis lainnya: Kabupaten Subang, Purwakarta dan Karawang.
Penambahan ini, menurutnya, sejalan dengan cakupan teritorial Korem 063/Sunan Gunung Jati Cirebon yang membentang hingga ke wilayah Karawang. Korem ini dianggap sebagai struktur pertahanan penting yang bisa menjadi tulang punggung integrasi wilayah dalam provinsi baru.
Sutrisno optimistis bahwa Provinsi Cirebon Raya akan memiliki daya saing tinggi bahkan bisa menyaingi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dari segi ekonomi dan infrastruktur.
Ia memaparkan sejumlah potensi besar yang bisa menjadi andalan seperti halnya, Pelabuhan Patimban di Subang yang akan menjadi salah satu pelabuhan terbesar dan terdalam di Indonesia, mendukung ekspor otomotif dan logistik nasional.
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, kini mulai aktif kembali pasca revitalisasi dan relokasi penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati
Selain itu lumbung pangan nasional wilayah Cirebon Raya memiliki sawah produktif terluas di Jabar dan mampu menopang ketahanan pangan nasional.
“Warisan sejarah Kesultanan Cirebon yang menjadi pusat perdagangan utama sejak masa kolonial, bahkan sebelum eksistensi pelabuhan Batavia dan Merak. Ini bisa dibangkitkan kembali, “ ungkap Sutrisno.
Menurutnya, sejak zaman Belanda, Cirebon sudah jadi simpul perdagangan dan penyebaran agama Islam. Kesultanan Cirebon adalah warisan budaya dan sejarah besar yang bisa menjadi nilai tambah jika wilayah ini menjadi provinsi.
Sebagai alternatif, apabila wacana pembentukan provinsi baru masih tertunda, Sutrisno juga mewacanakan pembentukan Kota Khusus Cirebon Raya, Korem Sunan Gunung Jati, mengikuti konsep Kota Khusus Solo yang saat ini sedang dikaji pemerintah pusat.
Menurut Sutrisno, nilai historis dan religius Cirebon layak menjadi pertimbangan, mengingat wilayah ini merupakan pusat penyebaran Islam di Jawa Barat melalui Wali Songo, khususnya Sunan Gunung Jati.
Dia berharap pemerintah pusat segera membentuk tim kajian resmi dan membuka ruang dialog dengan tokoh-tokoh daerah di wilayah timur Jawa Barat.
“Kalau Papua bisa dimekarkan menjadi beberapa provinsi karena alasan pemerataan pembangunan dan otonomi, maka tidak ada alasan wilayah dengan potensi besar seperti Cirebon Raya untuk terus diabaikan,” ungkapnya.(Ta)