Finansial

B2B MATAS Gencar Promosikan Pariwisata Malaysia

kacenews.id-MAJALENGKA-Tourism Malaysia pada 2025 ini kembali gencar mempromosikan pariwisata Malaysia Tourism Showcase (B2B MATAS), radshow diselenggarakan di tiga kota Pulau Jawa, yakni Yogyakarta, Semarang, dan Cirebon dari mulai 6-10 Mei 2025.

Program ini diselenggarakan melalui kerja sama strategis diantara Tourism Malaysia dan Fursan Global, dengan tujuan dalam memperkuat jalinan bisnis antar pelaku industri pariwisata Malaysia dan Indonesia.

Wilayah Cirebon menjadi salah satu destinasi pertama program roadshow, dan lebih dari 10 pelaku industri pariwisata dari Malaysia turut serta dalam roadshow ini, termasuk dari perwakilan perhotelan, destinasi wisata dan land operator.

Pada rangkaian kegiatan ini, peserta akan mengikuti sesi product presentation dan business-to-busineas (B2B) untuk mengenalkan beragam produk dan layanan wisata Malaysia yang terkini kepada pelaku industri pariwisata di Indonesia, yang khususnya di Wilayah Cirebon.

Direktur Tourism Malaysia Jakarta, Hairi Mohd Yakzan mengatakan, Indonesia salah satu pasar utama pariwisata Malaysia.

“Tingkat kunjungan wisatawan dari Indonesia ke Malaysia pada 2024 tercatat 4,11 juta orang, atau mengalami peningkatan 19,14 persen dari 2023 dan naik 6,846 persen dibandingkan dengan 2019 lalu,” tutur Hairi dalam kegiatan Roadshow Tourism Malaysia di Cirebon Selasa, 6 Mei 2025.

Dengan rata-ratanya 600 penerbangan dari Indonesia ke Malaysia dan 100 ribu kursi tersedia dalam setiap minggunya, pada 2025 ini, Malaysia menyasar 4,3 juta kunjungan dari Indinesia ke Malaysia.

“Karena itu, melalui program roadshow ini, kami ingin lebih memperkuat jaringan bisnis dan mendorong lebih banyak lagi kolaborasi antar pelaku industri pariwisatal kedua negara. Kami ingin menunjukan bila Malaysia terus berinovasi dalam menawarkan tempat wisata yang menarik yang disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan Indonesia, baik untuk liburan keluarga, perjalanan insentif, maupun wisata belanja maupun kuliner,” paparnya.

Dengan didukung jaringan yang masih terjangkau ke Jakarta maupun Kertajati sebagai exit point, Cirebon bagian dari target
pasar yang memiliki potensi besar.

“Program ini menjadi bagian dari strategi pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi, sekaligus mendukung kampanye “Visit Malaysia 2026″ yang ditargetkan akan menarik lebih banyak kunjungan internasional ke Malaysia, termasuk dari Indonesia,” paparnya.(Pih)

Related Articles

Back to top button