Finansial

Tingkatkan Pelayanan, PDAM Tirtajati Cirebon Peluas Jaringan Perpipaan ke Kawasan Industri

kacenews.id-CIREBON-Perumda Air Minum Tirtajati Kabupaten Cirebon terus memperluas jaringan perpipaan, khususnya di kawasan industri wilayah timur Kabupaten Cirebon.

Pasalnya hingga awal 2025, pihaknya telah memasang jaringan distribusi sepanjang 12 hingga 13 kilometer, menghubungkan daerah Tawang Sari dengan wilayah industri timur.

“Kami berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam menarik investor ke Kabupaten Cirebon dengan menyediakan infrastruktur air bersih yang memadai. Kami sudah memasang jaringan perpipaan di kawasan industri timur dan beberapa perusahaan besar telah menjadi pelanggan kami,” ujar Dirut Perumda Air Minum Tirtajati Kabupaten Cirebon, Suharyadi di Sumber, Senin (24/2/2025).

Suharyadi menjelaskan beberapa industri besar yang telah memanfaatkan layanan Perumda Air Minum Tirtajati antara lain, pabrik pakan ternak, pabrik cat Avian, pabrik makanan Indofood, dan erusahaan lainnya di kawasan industri timur.

Menurut Suharyadi, ekspansi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan sekaligus memastikan pasokan air bersih yang stabil bagi industri dan masyarakat sekitar.

Bahkan, lanjut Suharyadi, pihaknya menargetkan pendapatan sebesar Rp6 miliar pada tahun 2025. Target ini ditetapkan seiring dengan ekspansi jaringan perpipaan dan peningkatan layanan kepada pelanggan, terutama di wilayah industri timur.

Menurutnya target pendapatan ini didasarkan pada asumsi pemakaian rata-rata pelanggan sekitar 16 hingga 17 meter kubik per bulan.

Sehingga dengan strategi peningkatan layanan, Perumda Air Minum Tirtajati berharap dapat mencapai laba sebesar Rp2,4 miliar pada 2025, yang sebelumnya berada di angka Rp1,6 miliar.

“Ketika pendapatan meningkat, tentu laba perusahaan juga akan meningkat. Kami berharap laba ini akan berkontribusi terhadap PAD sesuai dengan ketentuan yang ada,” katanya.
Ia menjelaskan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No 3 Tahun 2019, laba Perumda Air Minum Tirtajati akan dialokasikan, 55 persen untuk PAD Kabupaten Cirebon, 20 persen untuk cadangan umum, 3 persen untuk Corporate Social Responsibility (CSR), 15 persen untuk tantiem, dan 7 persen untuk alokasi lainnya.

“Dengan kontribusi yang semakin besar terhadap PAD, diharapkan perusahaan dapat terus mendukung pembangunan daerah, terutama dalam sektor penyediaan air bersih bagi masyarakat dan industri,” jelasnya.
Meski optimis dengan target pendapatan yang ditetapkan, Suharyadi tidak menampik bahwa tantangan terbesar yang dihadapi adalah keterbatasan sumber air, terutama saat musim kemarau.

Pasalnya Kabupaten Cirebon memiliki sumber air yang minim, dengan total kapasitas saat ini hanya 863 liter per detik.

Sehingga untuk mengatasi tantangan ini, Perumda Air Minum Tirtajati berupaya mencari sumber air tambahan, baik melalui eksplorasi mata air baru maupun sistem pengolahan air dari sungai.

“Kami berusaha mencari peluang baru untuk menambah debit air. Salah satu solusi yang sedang kami upayakan adalah mengambil pasokan dari Waduk Jatigede,” katanya.

Sedangkan untuk Waduk Jatigede diproyeksikan dapat menyuplai 950 liter per detik ke Kabupaten Cirebon, yang akan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Perumda Air Minum Tirtajati akan mengambil pasokan sebesar 150 liter per detik, meski proyek ini masih dalam proses pembangunan di bagian hulu.

Dengan langkah-langkah strategis yang telah dirancang, Perumda Air Minum Tirtajati optimis dapat mencapai target pendapatan dan laba pada tahun 2025, sekaligus memperkuat kontribusi terhadap pembangunan daerah Kabupaten Cirebon.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button