Finansial

Musim Tanam II, Petani Manfaatkan Irigasi Bendung Kamun

Saluran Air Menuju Jatitujuh Bocor

kacenews.id-MAJALENGKA-Musim Tanam II di sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka sudah dimulai, para petani yang akan melakukan tanam pada MT II dan memanfaatkan saluran Irigasi Bendung Kamun, disarankan untuk melakukan penghematan air melalui pembuatan parit sawah di bagian pinggir, tengah dan luar.

Bendung Kamun sendiri sebetulnya untuk bulan April masih mencukupi untuk mengairi areal sawah secara normal namun selepas bulan April curah hujan semakin berkurang dan debit air ke wilayah hilir menyusut terlebih saluran air menuju Jatitujuh kondisinya banyak yang bocor .

Menurut keterngan Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Jatitujuh Wahyudin, di Kecamatan Jatitujuh ada 4 desa yang areal sawahnya dialiri air dari Bendung Kamun, yakni Desa Biyawak, Panyingkitan, Jatitujuh dan Jatitengah .

“Hanya untuk wilayah Jatitengah pada MT II kerap kekutangan air, yang datang hanya kebagian sampah yang terbawa air, kondisi ini terjadi karena tingkat kebocoran saluran sangat tinggi dan selama ini belum ada perbaikan saluran,” ungkap Wahyudin.

Untuk saat ini di Kecamatan Jartitujuh yang sudah memulai MT II baru Desa Pasindangan dan sebagian kecil Desa Panongan sisanya masih panen dan baru selesai panen.

Semantara untuk wilayah Kecamatan Kadipaten menurut keterangan Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Kadipaten Osep Deni Redes, ada seluas 842 hektare areal sawah yang dialiri air dari Bendung Kamun, areal sawahnya meliputi Desa Karangsambung, Pagandon, Kadipaten dan Babakananyar.

“Untuk wilayah Kadipaten hampir semua sudah masuh MT II, karena pada musim tanam rendeng kemarin Kadipaten lebih dulu memulai tanam dibanding kecamatan lain, karena air tersedia cukup,” ungkap Osep.

Baik Wahyudin maupun Osep Deni Redes menyebutkan, pihaknya sudah melakukan sosialsiasi terhadap petani untuk melakukan penghematan air di MT II, pengairan dilakukan dengan metoda pembuatan parit aor di bagian tengah, pinggir dan luar.

Sosialisasi perihal penghematan air ini tidal hanya dilakukan oleh Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan melainkan juga dilakukan pihak Babinsa dan Babinkamtibmas .

Menyinggung soal ketersediaan pupuk di MT II merekapun menyebutkan melimpah, karena kuota bertambah serta setiap empat bulan sekali data petani serta kepemilikan lahan garapannya terus diperbaharui.

“Malah di buan April ini pembaharuan data dilakukan hingga tanggal 20, jadi setiap 4 bulan sekali data petani terus diperbaharui menjaga kemungkinan adanya perubahan penggarap lahan sawah,” ungkap Wahyudin, (Tat)

Related Articles

Back to top button