Pengerjaan Proyek Pembangunan Infrastruktur Sering Terlambat, DPRD Kabupaten Cirebon Desak Lelang Dini Serius Diwujudkan

kacenews.id-CIREBON- Kinerja pembangunan infrastruktur di Kabupaten Cirebon kembali jadi sorotan. Pasalnya, proyek-proyek besar kerap terlambat bahkan baru dimulai jelang akhir tahun.
Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon pun mendesak agar wacana lelang dini benar-benar direalisasikan mulai tahun ini.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Rudiana, menilai keterlambatan proyek bukan semata karena faktor teknis, melainkan lemahnya koordinasi dan rendahnya kemauan dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk bergerak cepat. Ia menyebut ego sektoral sebagai biang utamanya.
“Setiap tahun kita dengar wacana lelang dini, tapi hasilnya nihil. Padahal, kalau proyek dilelang sejak Desember tahun sebelumnya, Januari atau Februari sudah bisa langsung dikerjakan,” katanya, Senin (14/4/2025).
Ia menyayangkan sikap pasif sebagian SKPD yang justru menjadi penghambat percepatan pembangunan. Dicontohkannya, alasan klasik seperti belum ada Surat Keputusan (SK) Bupati sering dijadikan tameng untuk tidak mengajukan lelang lebih awal.
“Kalau belum ada SK, kejar saja bupatinya. Jangan tunggu bola, karena masyarakat sudah menunggu hasil pembangunan,” katanya.
Rudiana menekankan, percepatan pelaksanaan proyek sangat krusial, apalagi dengan dimajukannya pembahasan anggaran perubahan menjadi Juli tahun ini. Kemudian infrastruktur, terutama jalan rusak yang merata di beberapa wilayah termasuk Cirebon Timur, disebut sebagai prioritas utama karena berdampak langsung pada aktivitas ekonomi warga.
“Kalau infrastruktur rusak terus, ekonomi juga ikut mandek. Semoga pada Agustus, proyek-proyek prioritas mulai jalan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) Setda Kabupaten Cirebon, Uus Sudrajat mengungkapkan, pihaknya siap mengeksekusi proses lelang dini kapan pun, asalkan dokumen dari SKPD sudah lengkap.
“Barjas ini hanya pelaksana lelang. Kami siap kapan pun. Tapi kalau SKPD-nya lambat mengajukan atau dokumennya belum siap, ya kami juga tidak bisa mulai,” katanya.
Seperti diketahui, keterlambatan proses lelang berdampak pada molornya pelaksanaan proyek fisik. Tak sedikit proyek bernilai besar baru dilelang pertengahan tahun dan selesai mendekati tutup anggaran.
Hal ini tak hanya berisiko mengganggu kualitas pekerjaan, tapi juga menyebabkan kegagalan serapan anggaran. “Kondisi ini harus diakhiri. Lelang dini bukan sekadar wacana, tapi solusi konkret untuk percepatan pembangunan,” kata Rudiana.(Is)