Memakmuran Petani, Presiden Prabowo Bakal Bangun 80.000 Koperasi Desa

kacenews.id-MAJALENGKA-Guna Membantu memakmurkan petani Presiden Prabowo jiga mengatakan pada Tahun 2025 ini akan membuka 80.000 koperasi di setiap desa. Semua desa akan diminta mendirikan koperasi dan koperasinya terintegrasi dengan koperasi nasional.
Setelah itu setiap desa setiap desa dibantu kredit, harus memiliki gudang penyimpanan hasil tani, kamar pendingin untuk menyimpan hasil panen, setiap koperasi akan diberi kredit untuk pembelian truk dengan jumlah minimal dua truk untuk memudahkan angkutan bagi para petani, serta pengakutan pupuk untuk petani juga lebih mudah sampai di Gapoktan.
Demikian juga untuk para nelayan di dantai, desa desa nelayan diberi koperasi, dengan pasilitas yang lengkap seperti tersedia gerai, lemari pendingin untuk penyimpanan ikan. Setiap desa akan memiliki apotek yang harga obatnya bisa terjangkau oleh Masyarakat, yang tentunya obatannya jenerik, dengan harga lebih rendah.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang hadir mendampingi Presiden menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kebijakan yang tepat dan keberpihakan Presiden terhadap sektor pertanian.
“Terima kasih dari petani Indonesia. Harga gabah naik Rp 6.500 per kilogram. Dan ini kebahagiaan petani seluruh Indonesia. Ada 100 juta petani yang berterima kasih kepada Bapak Presiden. Kemudian juga terima kasih atas kebijakan pupuk yang lebih sederhana. Tadi kami keliling, petani berterima kasih karena mendapatkan pupuk lebih mudah dibanding sebelumnya,” ujar Mentan Amran.
Ia menambahkan, sebelumnya distribusi pupuk memerlukan tanda tangan dari 12 menteri, 38 gubernur, dan 500 wali kota/bupati. Namun kini, berkat Instruksi Presiden yang ditandatangani, pupuk dapat langsung disalurkan dari pabrik ke kelompok tani (Gapoktan).
“Ini betul-betul revolusi sektor pertanian, Bapak Presiden. Kemudian program pompanisasi telah meningkatkan produksi padi di Pulau Jawa sebesar 2,8 juta ton di saat krisis El Nino. Alhamdulillah produksi kita meningkat. Menurut data dari BPS, terjadi peningkatan produksi sebesar 52 persen pada Januari, Februari, dan Maret,” lanjutnya.
Jika sejumah gubernur mengatakan kepada Presiden, butuh alsintan dan memaparkan bagaimana melimpahnya produksi gabah dengan harga jual sesuai HPP sebesar Rp 6.500 bahklan melebihi HPP, lain halnya dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Dedi malah memaparkan bagaimana beratnya para petani untuk biaya produksi taninya karena harga obat – obatan yang cukup mahal, dan itu sangat mempengaruhi biaya produksi. Dia mencontohkan dari sebelum nanam petani harus basmi keong, dari musim tanam sampai panen nyemprot harus dilakukan berulang kali terlebih jika serangan hama cukup tinggi.
“Di Jawa Barat secara umum tanahnya sudah jenuh karena pupuk kimia terus nenerus dilakukan, agar unsur hara kembali normal maka butuh perbaikan. Saat ini sawah di jabart rata – rata dibawah 6 unsur haranya,” ungkap Dedi.
Menurut Dedi, para petani juga butuh perlindungan Kesehatan, ungtuk itu harus ada peningkatan kesertaan BPJS.
Disis lain Gubernur Jawa Barat mengatakan, jika para petani bisa melakukan ekstensifikasi pertanian, sebaliknya di Jawa Barat terjadi alih fungsi lahan secara besar besaran. Untuk mengendalikan persolan tersebut dibutuhkan regulasi.
“Saya sudah terbitkan Pergub soal pelarangan alih fungsi lahan, namun tata ruang masih yang lama sedangkan untuk perubahan tata ruang butuh 5 tahun. Yang menerbitkan OSS (Online Single Submission) juga pusat untuk itu ijin OSS harus diantisipasi,” ungkap Dedi.
Namun demikian Dedi oftimis peningkatan produksi pangan di Jabar akan meningkat, karena seluruh areal yang kosong akan ditanami jagung lewat gogoranca ditambah areal PTPN yang dimohon ditetapkam untuk peningkatan produksi jagung lewat sistim gogoranca.(Tati)***
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengoperasikan mesin petrontok padi combine harvester di area sawah di Desa Randegan Wetan, kecamatan jatitujuh, Kabupaten Majalenmgka saat memimpin panen raya bersama sejumlah provinsi di Indonesia Senin (7/4/2025).(Ta)