Puncak Arus Mudik Diprediksi Jumat dan Sabtu, 28-29 Maret 2025
Kapolri dan Panglima TNI Siaga

kacenews.id-JAKARTA-Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subianto memantau kesiapan pengamanan arus mudik di Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, Rabu (26/3/2025).
Kapolri mengapresiasi fasilitas yang tersedia di lokasi tersebut. Menko PMK Pratikno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut hadir dalam pemantauan itu.
“Saya berharap rest area lain dapat menyediakan fasilitas seperti di KM 57. Di sini ada tempat ibadah, ruang laktasi, pengisian baterai mobil, dan layanan bengkel,” ujar Listyo.
Pointer
1. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subianto memantau kesiapan pengamanan arus mudik di Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek pada 26 Maret 2025.
2. Kapolri mengapresiasi fasilitas lengkap di rest area tersebut, termasuk tempat ibadah, ruang laktasi, pengisian baterai mobil, dan layanan bengkel, serta berharap fasilitas serupa disediakan di rest area lain.
3. Jumlah kendaraan pemudik meningkat 7% dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi kondisi lalu lintas di jalan tol masih tergolong normal.
4. Kebijakan Work From Anywhere (WFA) memungkinkan ASN dan karyawan swasta mudik lebih awal berpengaruh pada penyebaran arus mudik. Selain itu, pemerintah memberikan diskon tarif tol untuk mengurangi kepadatan.
5. Rekayasa lalu lintas seperti ganjil-genap, contraflow, dan one way akan diterapkan untuk mengurangi kemacetan, dengan pemberitahuan sebelumnya kepada masyarakat.
6. TNI menyiagakan 66.714 personel untuk membantu Polri dalam pengamanan arus mudik dan siap dikerahkan jika terjadi bencana atau gangguan.
7. Direktur Utama PT KAI memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 28-29 Maret 2025, dengan lonjakan pemudik yang lebih awal akibat kebijakan WFA.
8. PT KAI menambah kapasitas kereta api, menambah jadwal perjalanan, dan meningkatkan layanan di stasiun untuk mendukung kelancaran arus mudik.
9. Sejak 21 Maret 2025, ada peningkatan signifikan dalam volume kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek, dengan mayoritas kendaraan menuju Trans Jawa dan Bandung.
10. Diskon tarif tol 20% berlaku hingga 28 Maret 2025 di beberapa ruas tol, termasuk Cikopo-Palimanan, Kanci-Pejagan, dan Trans Jawa (Jakarta ke Semarang).
Kapolri menyebutkan jumlah kendaraan pemudik Lebaran 1446 H baru meningkat 7 persen. Kondisi lalu lintas di ruas tol masih tergolong normal. Ia mengimbau masyarakat melakukan perjalanan mudik secara bertahap.
Pemerintah telah menerapkan kebijakan Work From Anywhere dan memberikan diskon tarif tol untuk mengurangi kepadatan saat puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran. “Kebijakan itu bisa dimanfaatkan warga untuk mudik lebih awal,” ujarnya.
Kapolri menegaskan pihaknya telah menyiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pemudik. Rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan meliputi ganjil-genap, contraflow, dan one way di jalan tol.
“Hari ini kami mulai menerapkan contraflow dari KM 47 hingga KM 70. Jika diperlukan, akan diberlakukan pula rekayasa one way,” katanya.
Namun, ia menjelaskan rekayasa one way baru akan diterapkan jika jumlah kendaraan di jalan tol melebihi delapan ribu unit per jam. Jika masih di bawah itu, hanya contraflow yang akan diberlakukan.
“Sebelum rekayasa diterapkan, kami akan mengumumkannya terlebih dahulu kepada masyarakat melalui media yang tersedia,” tambahnya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto menyatakan pihaknya telah menyiagakan 66.714 personel untuk membantu pengamanan oleh Polri. Mereka siap dikerahkan jika terjadi bencana alam atau gangguan terhadap kelancaran arus mudik.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada Jumat dan Sabtu, 28-29 Maret 2025.
Kebijakan work from anywhere (WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN) dan karyawan swasta turut memengaruhi pola perjalanan, dengan lonjakan pemudik yang terjadi lebih awal.
“Kami memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 28 dan 29 Maret 2025,” ujar Didiek di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin, 24 Maret 2025.
Menurutnya, kebijakan WFA memberikan fleksibilitas bagi pekerja untuk memulai perjalanan lebih awal, sehingga arus mudik tidak lagi terpusat pada hari-hari menjelang Idul Fitri.
Sejak Jumat, 21 Maret, sudah terlihat peningkatan volume pemudik yang berlanjut hingga awal pekan berikutnya. “Kebijakan WFA berdampak pada penyebaran arus mudik. Kami melihat lonjakan penumpang mulai dari 21 Maret hingga 24 Maret, dan diperkirakan akan terus meningkat mendekati puncaknya,” tambah Didiek.
Pemerintah melalui Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 2 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 5 Maret 2025 mengizinkan ASN bekerja dari mana saja pada 24-27 Maret. Kebijakan ini bertujuan mengurangi kepadatan perjalanan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Dengan adanya penyebaran arus mudik yang lebih merata, PT KAI berkomitmen memastikan layanan transportasi tetap optimal dengan menambah kapasitas dan meningkatkan kesiapan operasional.
Pemudik diimbau untuk merencanakan perjalanan lebih awal guna menghindari lonjakan penumpang pada puncak arus mudik. Selain itu, pemerintah dan operator transportasi telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi guna memastikan kenyamanan dan keamanan perjalanan.
Penambahan jadwal perjalanan kereta api, optimalisasi infrastruktur, serta peningkatan layanan di stasiun menjadi bagian dari upaya mendukung kelancaran arus mudik.
Para pemudik juga diingatkan untuk mematuhi aturan keselamatan, menjaga kesehatan selama perjalanan, dan memanfaatkan layanan pemesanan tiket secara daring untuk menghindari antrean panjang.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan penyedia layanan transportasi, diharapkan arus mudik tahun ini dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Kesadaran masyarakat dalam merencanakan perjalanan dengan bijak serta mematuhi protokol yang ada menjadi faktor penting dalam menciptakan pengalaman mudik yang aman dan nyaman bagi semua.
Sementara itu, sebanyak 763.679 kendaraan tercatat meninggalkan Jabodetabek menuju kampung halaman melalui tol sejak Jumat (21/3/2025).
Peningkatan volume kendaraan ini terjadi seiring dengan arus mudik Idulfitri 2025. Jumlah tersebut merupakan akumulasi arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) utama, yakni GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (arah Bandung), GT Cikupa (arah Merak), dan GT Ciawi (arah Puncak).
Data ini dihitung sejak H-10 hingga H-6 Idulfitri 1446 H atau periode 21-25 Maret 2025. Total volume lalu lintas yang keluar dari Jabodetabek meningkat 7,2% dibandingkan periode yang sama pada Idulfitri 2024, yang mencatat 712.527 kendaraan.
Jika dibandingkan dengan lalu lintas normal, yang mencapai 711.338 kendaraan, kenaikan mencapai 7,4%.
Distribusi lalu lintas menunjukkan mayoritas kendaraan, sebanyak 358.099 atau 46,9%, bergerak ke arah timur menuju Trans Jawa dan Bandung.**