Berupaya Merasakan Kehadiran Lailatul Qadar

Oleh: Sukanda Subrata S.Pd
Penulis Lepas Cirebon
Salah satu keisitimewaan bulan Ramadan di antaranya adanya malam Lailatul Qadar yang tidak ditemukan pada bulan – bulan lain. Orang yang beriman sangat merindukan bagaimana merasakan dalam dirinya malam Lailatul Qadar. Mengapa bisa demikian? Karena malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat mulia dan penuh berkah. Dalam agama Islam, Lailatul Qadar diyakini sebagai malam ketika Al-Qur’an pertama kali diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril .
Peristiwa pertama kali turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW terjadi di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur, dekat Makkah. Wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW adalah Surah Al-Alaq ayat 1-5 yang dimulai dengan perintah membaca: “Iqra!” yang berati “ Bacalah “. Lebih lengkapnya: ” Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajarkan dengan pena, mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” Wahyu ini menandai awal dari kenabian Nabi Muhammad SAW dan menjadi titik awal turunnya wahyu yang berlanjut selama lebih dari 23 tahun.
Keistimewaan Lailatul Qadar selanjutnya adalah bahwa Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Qadar, ayat 3: “Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.” Kemudian keistimewaan berikutnya, waktu turunnya Lailatul Qadar. Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam ganjil di 10 terakhir bulan Ramadan. Meskipun tidak ada kepastian tentang malam yang tepat, banyak ulama sepakat bahwa malam-malam seperti malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, dan ke-29 sering dianggap sebagai malam-malam yang kemungkinan besar merupakan Lailatul Qadar.Umat Islam dianjurkan pada malam – malam tersebut semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan salat Lailatul Qadar di masjid, surau maupun di rumah.Tanda-tanda adanya Lailatul Qadar tidak bisa dipastikan malam apa, namun bisa dirasakan beberapa tanda alam berupa cuaca yang tenang dan sejuk, tidak terlalu panas atau terlalu dingin, cahaya yang cerah, tidak ada petir atau kilat, namun malam akan terasa terang meski tanpa banyak cahaya.Pagi harinya matahari terbit tampak tidak begitu menyilaukan dan lebih redup.
Malam Lailatul Qadar penting karena penuh dengan rahmat dan keberkahan. Allah memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memperbaiki diri dan mendapatkan pengampunan-Nya. Secara keseluruhan, Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dalam Islam, dan umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan malam ini dengan ibadah yang khusyuk, doa yang tulus, dan harapan agar mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Sayangnya masih banyak saudara kita selama bulan Ramadan kehidupannya masih susah, jangankan mendapatkan ketenangan di malam Lailatul Qodar, untuk mencari nafkah besok hari saja susah sekali, kadang beberapa sudara kita melakukan perbuatan melanggar hukum mencuri,menipu,membegal) untuk kebutuhan keluarganya.
Memang, dalam situasi sulit (kekurangan rezeki atau kekhawatiran tentang kebutuhan hidup), rasanya mungkin sulit untuk merasa tenang, apalagi ketika mencoba merasakan ketenangan di malam yang sangat mulia seperti Lailatul Qadar . Insya Allah ada beberapa cara yang bisa membantu mencapai ketenangan batin meski dalam keadaan yang penuh tantangan. Salah satu cara untuk merasakan ketenangan adalah dengan menyerahkan semua urusan kepada Allah. Dalam Islam, kita diajarkan untuk berusaha semaksimal mungkin dan setelah itu menyerahkan hasilnya kepada Allah. Allah adalah Pemberi Rizki dan Dia mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Jika saat ini kita merasa kekurangan rezeki atau cemas tentang masa depan, kita perlu meyakini bahwa Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan pada waktu yang tepat.
Firman Allah dalam Surah At-Taubah ayat 51. “Katakanlah: Tidak akan menimpa kami kecuali apa yang telah ditentukan oleh Allah untuk kami; Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah lah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” Ketika kita berdoa dan beribadah dengan penuh keyakinan, Allah akan memberikan ketenangan hati dan jalan keluar dari setiap masalah.Bahkan dalam keadaan kekurangan atau kesulitan, beribadah dengan niat yang tulus kepada Allah akan membantu kita merasa lebih tenang, karena kita tahu bahwa Allah mendengar setiap doa dan keluh kesah kita.
Langkah selanjutnya adalah dengan merenung dan bersyukur.Walaupun kebutuhan hidup sehari-hari mungkin belum terpenuhi, ada baiknya untuk mengingat hal-hal yang masih kita miliki dan bersyukur. Bersyukur atas setiap nikmat, sekecil apapun, bisa membawa ketenangan hati. Kadang-kadang kita fokus pada kekurangan dan lupa bahwa masih banyak hal yang patut disyukuri, seperti kesehatan, keluarga, atau bahkan iman yang masih teguh.Allah berfirman dalam Surah Ibrahim ayat 7. “Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka azab-Ku sangat pedih.” Dengan mengingat dan mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang ada, hati kita bisa menjadi lebih lapang dan tenang, meskipun situasi hidup sedang sulit.
Islam mengajarkan kita untuk selalu berusaha dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga untuk bersabar ketika menghadapi kesulitan. Usaha kita, doa kita, dan tawakal kita akan membawa hasil yang baik pada waktunya. Kadang-kadang, hasil dari usaha kita mungkin belum terlihat sekarang, tetapi percayalah bahwa Allah akan memberi jalan ketika waktunya tepat.
Allah berfirman dalam Surah Ash-Sharh ayat 5-6. “Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” Jadi Indikasi bahwa doa kita akan dikabulkan oleh Allah SWT tidak selalu tampak langsung atau dalam bentuk yang kita harapkan. Namun, ada beberapa tanda atau petunjuk yang dapat menguatkan keyakinan kita bahwa doa kita didengar dan mungkin akan dikabulkan, meskipun tidak selalu dalam bentuk yang kita bayangkan. Dalam Islam, keyakinan terhadap doa sangat penting, dan Allah pasti mendengar setiap doa hamba-Nya.
Semoga disisa Ramadan tahun ini kita merasa kan keistimewaan malam Lailatul Qadar secara hakiki. Semua orang punya kesusahan yang beragam berdasarkan kebutuhan dan keinganan. Sebagai orang beriman, selamanya percaya bahwa Allah akan menolong makhluknya dengan cara-Nya.Kadang kita terlalu mudah suudzan terhadap Allah ketida dalam keadaan susah.Semoga makna Lailatul Qadar kali ini dapat kita rasakan bersama, amin ya robal alamin.***
Cisaat,21 Maret 2025
Hormat saya
Sukanda Subrata