Harga Sejumlah Komoditas di Pasar Tradisonal Berangsur Turun

kacenews.id-MAJALENGKA-Lebih dari sepekan Ramadan sejumlah komoditas harga di pasar tradisional mulai berangsur turun terkecuali harga daging sapi dan kambing yang masih belum turun harga, masih tetap seperti saat jelang Ramadan seharga Rp 150.000 per kg untuk daging sapi dan Rp 170.000 daging kambing.
Untuk beberapa komoditas lain seperti cabai sudah mulai berangsur turun sejak Senin (10/3/2025) kemarin. Berdasarkan pantauan harga cabai merah beauty kini menjadi Rp 70.000 per kg turun sebesar Rp 10.000 untuk setiap kilogramnya.
Cabai merah keriting turun sebesar Rp 20.000 per kg atau menjadi Rp 50.000 per kg, cabai merah biasa juga turun sebesar Rp 10.000 atau menjadi Rp 50.000 per kg. Harga telur ayam turun sebesar Rp 1.000 menjadi Rp 30.000 per kg demikian juga dengan daging ayam ras menjadi Rp 42.000 per kg.
Salah seorang pedagang daging sapi Entin mengatakan, belum turunnya harga daging karena harga pembelian masih tetap sama seperti saat jelang Ramadan, sehingga pedagang belum berani menurunkan terlebih belum adanya kesepakatan diantara para pedagang.
Biasanya kalau turun harga atau adanya kenaikan harga, sudah ada pemberitahuan antara distributor dan pemotong hewan. Disamping itu tingkat penjualan juga masih tetap tinggi terutama daging kambing.
“Kalau daging kambing peningkatan pembelian dari para pedagang sate, yang biasanya hanya 1 kg bahkan setengahnya sekarang naik,” kata Tata pedagang daging kambing.
Sementara itu harga beras di pasar tradisional masih tetap stabil baik sebelum Ramadhan ataupun memasuki Ramadhan, padahal harga beras ditingkat rumahan sudah mulai berangsur turun seiring dengan musim panen yang mulai merata.
Harga beras premium kualitas 1 di pasar tradisional masih seharga Rp 14.000 per kg sedangkan di rumahan hanya seharga Rp 12.000 per kg.
“Beras hasil panen rendeng sekarang mah banyak dijual keliling pagi – pagi sekali, harganya murah, ada yang jual literan ada yang kiloan,” ungkap Emi pemilik warung sayur di Cigasong.
Pengelola Pasar Sindangkasih Supriadi memastikan terpenuhinya kebutuhan konsumen terutama kebutuhan sembako apalagi dibulan puasa dan jelang lebaran.
“Soal pluktuasi harga mah biasa terjadi terlebih musim penghujan karena pasokan kadang terbatas, apalagi memasuki Ramadhan harga naik dan seminggu puasa biasanya harga kembali nomal. “ ungkap Supriadi.(Ta)