Ayumajakuning

Pemkab Majalengka Uji Coba Makan Siang Gratis di SMPN 7 Majalengka

kacenews.id-MAJALENGKA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka mulai melakukan uji coba makan siang bergizi gratis kepada siswa siswi di SMP Negeri 7 Majalengka, Senin (16/12/2024).

Menu makan siang bergizi gratis ini terdiri dari nasi dan ayam goreng, sayur pacoy dan tempe serta buah – buahan ditambah susu. Kisaran harga dengan menu makan seperti itu sebesar Rp 15.000 per forsi per anak.

Pada uji cba makan siang bergizi gtaris ini dilakukan dengan cara parasmanan, setiap anak membawa wadah makan, dan forsi makannya dibagi oleh giru sekolah untuk menghindari ada siswa yang mengambil melebihi forsi yang disediakan.

Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengungkapkan, untuk program makan siang bergizi gratis ini Pemerintah Kabupaten Majalengka telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 15 milyar melalui APBD Kabupaten Majalengka tahun 2025 .

Alokasi anggaran sebesar itu untuk program makan siang bergizi gratis seluruh siswa sekolah yang ada di Kabupaten Majalengka yang direncanakan setiap siswa dianggarkan masing – masing sebesar Rp 10.000.

“Makan siang bergizi gratis ini akan mulai digelar di awal Tahun 2025, di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Majalengka,” ungkap Dedi

Menurutnya jumlah siswa yang akan mendapatlan forsi makan bergizi gratis ini totalnya sebanyak 192.247 siswa.

“Sekarang diuji coba, nanti nilai Rp 10.000 per forsi untuk siswa dinilai cukup. Makan bisa tetap memenuhi kandungan gizi ada proteinnya juga,” ungkap Dedi.

Sementara itu sejumlah siswa SMPN 7 Majalengka mengaku senang ada makan gratis di sekolah, karena dengan adanya makan siang gratis akan mengurangi uang jajan harian mereka.

Nita dan Iwan siswa kelas 11 misalnya mereka mengaku gembira adanya makan siang gratis di sekolah, itu artinya saat istirahat kedua yang biasanya jajan di kantin sekolah sekarang diaganti dengan jatah makan gratis.

“Seneng – seneng aja ada makan siang bersama dengan semua teman, gratis lagi, uang jajan jadi lebih hemat bisa untuk yang lain,” ungkap Nita.

Senada disampaikan Iwan yang mendapat jatah jajan dari orang tuanya sebesar Rp 30.000 per hari, uang tersebut ia gunakan untuk jajan pada istorahat pertama dan iatirahat kedua yang biasanya membeli nasi kuning dan bala – bala saat sarapan di sekolah.(Ta)

Related Articles

Back to top button