CirebonRaya

Kurang Perhatian Orang Tua dan Pengaruh Gadget Jadi Penyebab Kenakalan Anak

kacenews.id-CIREBON-Kasus tewasnya seorang pelajar SMP di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon akibat aksi tawuran masih mejadi sorotan publik. Pasalnya aksi tawuran tersebut masih berstatus anak SMP.

Bahkan sejumlah pihak angkat bicara. Salah satunya, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon.

Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni mengatakan bahwa kejadian tawuran antar pelajar tersebut tidak sepenuhnya salah anak. Tetapi sebagain besar kesalahan itu, adalah orang tua dari anak tersebut.

“Pokoknya apapun yang dilakukan anak, itu bukan kesalahan anak. Tetap adalah kesalahan dari orang tua,” tegas Hj Eni Suhaeni di Sumber, Kamis (8/8/2024).

Eni menjelaskan, kenakalan remaja atau anak. Mungkin saja karena orang tua yang sibuk, sehingga tidak ada waktu untuk anak, atau bisa saja anak tersebut broken home.

“Mungkin saja, orang tua yang merasa bodoh hingga tidak bisa mengontrol pergaulan anak. Sebab-sebab itulah anak gampang terpengaruhi oleh lingkungan, jadi anak akan menjadi nakal,” katanya.

Padahal, kata Eni, Dinas yang pengampu terkait masalah anak, Polresta Cirebon, Forkopimda, dan stakeholder terkait pasti sudah memberikan sosialisasi kepada anaknya, kepada orang tuanya. Agar mereka tidak melakukan hal negatif. Namun, faktor lingkungan yang negatif lebih kuat.

“Tapi, ya itulah faktor lingkungan yang begitu hebatnya ya mempengaruhi anak-anak. Anak-anak mungkin dirumahnya, mohon maaf segi pendidikan agamanya kurang. Sehingga akhirnya gampang terprovokasi,” katanya.

Eni juga tidak akan menyalahkan Guru. Ia sangat yakin, dari dulu hingga sekarang, guru mengharapkan semua anak-anaknya tugasnya untuk belajar. Bukan melakukan hal negatif maupun tawuran.

Adapun penyebab tawuran sendiri. Ia menduga anak-anak terpengaruh oleh media sosial dari gadget atau ponsel. Sehingga, mental anak-anak gampang terpengaruhi.

“Mungkin dari media sosial. Sehingga, anak sendiri kan mentalnya gampang banget terpengaruh, yang akhirnya gampang banget diajak yang tidak baik, ya akhirnya terprovokasi juga,” terangnya.

Dengan kejadian ini. Eni berharap orang tua menjadi contoh untuk anak-anak, dan agar lebih respek dalam memperhatikan anak. “Orang tua yang memang harus perhatian kepada anak-anaknya, memberikan pengawasan terus pada anak-anaknya supaya tidak terjerumus ke hal-hal yang kurang baik,” katanya.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button