Opini

Gemarikan

BELAKANGAN ini, sering terdengar berbagai program pemerintah daerah khususnya yang ada di wilayah Cirebon tentang ajakan kepada warga masyarakat untuk mengkonsumi ikan.

Tentu tujuan kampanye itu, agar dengan mengkonsumi ikan dapat menyehatkan tubuh serta menjaga asupan gizi terutama pada perkembangan tumbuh anak-anak. Apalagi bahan ikan, katanya sangat mudah didapat dan banyak di budidayakan warga sekitar.

Saking seriusnya mensukseskan program konsumsi makan ikan, para kepala daerah pun turun langsung ke lapangan dengan tagline “Gemarikan” misalnya Bupati Indramayu, bersama warga tak segan-segan makan bersama dengan menu serba ikan.

Bupati Nina mengaku optimis program ini bisa diterima warganya apalagi sumber daya alam Indramayu sektor perikanan cukup besar. Dengan mengonsumsi ikan dapat memperbaiki tumbuh kembangnya pada anak-anak dan protein ikan dapat mencegah terjadinya stunting.

Dari Kabupaten Kuningan, Cirebon dan Majalengka juga sama. Ketersediaan ikan baik hasil budidaya, sungai maupun lautan di klaim menjadi andalan. Program ini pun disambut hangat warga dan banyak yang mengikuti untuk tidak hanya makan daging dan tempe saja tapi ikan juga sudah menjadi bagian yang harus ada dan tersedia di meja makan.

Sebenarnya kampanye gemar makan ikan bukan hanya karena didasarkan pada melimpahnya sumber daya alam melainkan juga adanya keprihatinan pemerintah karena hasil kajian ternyata konsumsi ikan masyarakat Jawa Barat sangat rendah.

Hal itu terlihat dari data 2021, angka konsumsi ikan di Jawa Barat hanya 32 sampai 34 kilogram per kapita per tahun.

Beberapa faktor ditengarai sebagai penyebab rendahnya tingkat konsumsi ikan antara lain kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi dan manfaat protein ikan bagi kesehatan dan kecerdasan. Rendahnya suplai ikan, khususnya ke daerah-daerah pedalaman akibat kurang lancarnya distribusi.

Meski demikian penulis merasa bahwa ada factor lain kenapa konsumsi ikan itu rendah. Hal ini kemungkinan bukan masyarakat atau warga tak mau makan ikan melainkan harga jual ikan di pasar yang mahal.

Apalagi kalau sudah jadi makanan ikan olahan, atau istilah makanan laut (RM seafood), ikan bakar nelayan, rumah makan ikan dan olahan. Dijamin harganya pasti mahal. Jadi banyak sebagai orang yang tak mampu untuk bisa menikmati makan ikan.

Makah hal itu, selain menggalakan program gemar makan ikan juga pemerintah harus membantu agar ikan laut dan jenis ikan tawar yang dijual nelayan bisa murah. Sehingga masyarakat bisa belanja ikan dan mengolahnya di rumah untuk dikonsumsi anggota keluarga.***

Related Articles

Back to top button