Bupati Cirebon Kunjungi Sekolah, Guru Diingatkan Harus Bisa Menggali Potensi Siswa

kacenews.id-CIREBON-Bupati Cirebon H Imron bersama Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni dan Kepala Dinas Pendidikan Ronianto, melakukan pembinaan terhadap guru di SMPN 1 Pasaleman dan SMPN 1 Waled, Selasa (23/4/2024).
Menurut bupati, guru sebagai pendidik, harus faham betul cara mendidik yang baik. Karena hal tersebut akan berdampak pada kualitas murid yang akan dihasilkannya.
Ia juga mengingatkan kepada para guru, untuk bisa menerapkan kedisiplinan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan. Selain itu, guru juga harus bisa menggali potensi para siswa.
“Guru harus disiplin dan bisa mencontohkan yang baik kepada muridnya,” katanya.
Imron mengungkapkan, pada periode pemerintahannya, cukup banyak guru yang diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hal itu dilakukan agar bisa membuat para guru lebih berkonsentrasi dalam mengajar.
Karena saat guru masih menjadi honorer dengan gaji yang cukup minim, membuat banyak guru akhirnya mencari pekerjaan tambahan, yang membuat konsentrasi mengajarnya tidak fokus.
” Karena sekarang sudah digaji dan cukup besar. Maka saya minta kepada para guru untuk fokus dalam mengajar,” katanya.
Sementara itu, Kapolresta Cirebon mengaku sengaja keliling dari sekolah yang satu ke sekolah lainnya, karena ingin memastikan seluruh anak-anak didik yang sedang belajar bisa meraih cita-citanya sampai setinggi langit dan tidak mengalami kendala di perjalanan selama menempuh pendidikan.
“Kami ingin anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak Kabupaten Cirebon menjadi sumber daya manusia generasi emas yang akan menjadi pemimpin Indonesia di masa yang akan datang,” katanya.
Ia menyampaikan, kehadiran Unsur Forkopimda Kabupaten Cirebon di SMPN 1 Pasaleman dan SMPN 1 Waled, adalah untuk memastikan kepada anak-anak agar tidak ada yang ikut geng motor dan tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif, termasuk tindakan pelanggaran hukum.
Ia meminta para pelajar untuk saling peduli, menghormati teman, tidak melakukan bullying, dan tidak terlibat tawuran remaja. Ia pun mengingatkan para guru untuk mengawasi secara intensif pergaulan anak-anaknya agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif.
“Dalam beberapa kali operasi kejahatan jalanan ditemukan keterlibatan kalangan remaja dalam kasus membawa senjata tajam atau lainnya. Sehingga para guru dan orang tua harus memaksimalkan pengawasan dan edukasi terhadap anak-anaknya, agar tidak terlibat tindakan pelanggaran hukum,” tutur Sumarni. (Junaedi)