Gelar Bimtek, KPK dan Kantor Kemenag Kuningan Ajak Masyarakat Perangi Korupsi

kacenews.id-KUNINGAN-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama jajaran Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kuningan mengajak masyarakat dan tokoh agama untuk sama-sama melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Kepala Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, dalam bimbingan teknis (bimtek) pencegahan tindak pidana korupsi, di Aula MTs Negeri 3 Kuningan, Jumat (1/3/2024) mengemukakan nilai-nilai anti korupsi harus ditanamkan secara luas kepada masyarakat, dari lingkup dan perilaku yang paling kecil hingga yang lebih besar. Nilai-nilai anti korupsi tersebut yakni jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Sehingga nilai-nilai ini bisa menjadi karakter, mulai dari diri sendiri kemudian keluarga hingga lingkungan masyarakat.
“Peran tokoh agama dalam upaya pencegahan korupsi sangatlah penting, mengingat pengaruh dan kewibawaan mereka terhadap umat. Tokoh agama ini memiliki kapasitas untuk mengajak umatnya dalam memerangi korupsi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kuningan, H Ahmad Handiman Romdony, menyampaikan apresiasi dan dukungan dengan penyelenggaraan kegiatan ini. Karena dengan sinergi antara KPK dan Kantor Kemenag, diharapkan upaya pencegahan korupsi di Kabupaten Kuningan semakin ditingkatkan.
“Bimtek ini menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif kepada masyarakat terhadap bahaya korupsi, serta menggerakkan partisipasi aktif dari berbagai unsur, termasuk tokoh agama dan organisasi keagamaan dalam menjaga kebersihan dan kejujuran di berbagai aspek kehidupan,”katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Satuan Tugas 2 Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Johnson Ridwan Ginting yang menjadi narasumber utama menyampaikan berbagai materi terkait upaya preventif tindak pidana korupsi kepada 200 peserta bimtek yang merupakan tokoh agama. Di antaranya para Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI), PCNU, PD Muhammadiyah, PD Persis, PD PUI, DMI, Para Pemuka Agama Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu. Selain itu juga turut hadir dari organisasi keagamaan lainnya seperti JAI, LDII, Sunda Wiwitan, Forum Pemuda Lintas Agama (FORMULA), dan Jaringan Perempuan Lintas Agama (Jaga Pelita).(Emsul)