Memohon Jodoh, Umat Konghucu Gelar Sembahyang Tong Tjiu Pia
MAJALENGKA-Sejumlah umat Konghucu di Kabupaten Majalengka melaksanakan sembahyang Tong Tjiu Pia, di Klenteng Hok Tek Tjeng Sin, Jumat (29/9/2023).
Kegiatan yang dikenal sebagai sembahyang untuk memohon kepada Dewi Bulan ini, biasanya dilakukan oleh kaum remaja yang belum memiliki jodoh.
Ketua Pembina Klenteng Hok Tek Tjeng Sin, Edi Subarhi mengungkapkan, sembahyang Tong Tjiu Pia dilakukan setiap bulan ke 8 tahun Imlek, pada pukul 18.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.
“Ibadah ini biasa dilaksanakan saat bulan purnama. Makanya sembahyang ini umumnya dilaksanakan pada malam hari,” katanya.
Menurutnya, di masa lampau ibadah ini dilakukan oleh kaum perempuan yang belum mendapatkan jodoh. Sehingga ibadah ini dikhususkan untuk perjodohan dengan memohon kepada Dewi Bulan.
Ia menyebutkan, persembahan yang disajikan untuk sembahyang adalah kue bulan disertai aneka kue basah. Kue bulan yang disajikan bagi yang memiliki uang dipesan khusus dengan beragam ukuran secara tersusun, mulai yang berukuran besar hingga kecil dalam jumlah yang banyak.
Namun kata dia, saat ini terkadang kue bulan yang berisi kacang atau coklat ini disajikan dalam jumlah terbatas dan tidak tersusun seperti zaman dulu. Apalagi jika memiliki keterbatasan anggaran untuk membeli kue bulan, yang harganya mahal.
“Kue bulan ini jarang ada di Majalengka, makanya untuk sembahyang harus membeli ke Bandung,”ujarnya.
Edi mengatakan, karena umat Konghucu di Majalengka sudah sangat terbatas, maka sembahyang Tong Tjiu Pia pun hanya dilaksanakan oleh umat yang sudah berusia tua, yang semuanya sudah berumah tangga.
Menurut Iwan asal Bekasi, dirinya melakukan sembahyang Tong Tjiu Pia untuk memohon keberkahan dan keselamatan serta dimudahkan jalan hidup oleh Tuhan.
“Saya ibadahnya siang hari saja, karena tempatnya jauh dari Bekasi. Ngga apa-apa Tuhan kan mendengar setiap perkataan orang, mencatat perbuatan setiap orang,” tuturnya.
Iwan mengaku setiap bulan datang ke Kelenteng Ho Tek Tjeng Sin Majalengka untuk sembahyang ce it, cap go dan sembahyang hari besar lainnya.(Tati)
