Dari Tradisi ke Transformasi Digital, MA KHAS Kempek Rayakan 22 Tahun Kiprah Pendidikan Islami
kacenews.id-CIREBON-Suara lantunan selawat menggema di Aula Madrasah Aliyah KHAS (MA KHAS) Kempek, Kamis (16/10/2025), menandai awal dari sebuah perayaan istimewa, Milad ke-22 MA KHAS yang tahun ini dikemas berbeda, dengan sentuhan tradisi pesantren dan semangat transformasi digital melalui peluncuran website resmi madrasah.
Peringatan ini bukan sekadar seremonial. Ia menjadi refleksi dua dekade perjalanan MA KHAS Kempek dalam memadukan nilai-nilai keagamaan dengan kemajuan zaman, sebuah penggerak nyata dari visi pendidikan Islam yang unggul, berkarakter, dan adaptif terhadap perubahan.
Rangkaian kegiatan dibuka dengan marhabanan bersama, diikuti para guru, staf, dan siswa. Suasana religius begitu terasa ketika gema selawat memenuhi ruangan, menghadirkan rasa syukur atas perjalanan panjang madrasah yang telah mencetak banyak generasi berilmu dan berakhlak.
Acara puncak menjadi semakin istimewa ketika video dokumenter “22 Tahun MA KHAS” dan video peluncuran website baru ditayangkan. Sorotan mata para hadirin memperhatikan layar besar, menyaksikan kilas balik perjuangan madrasah sejak awal berdiri hingga menjadi lembaga pendidikan yang kini semakin modern dan terbuka terhadap dunia digital.
Kepala MA KHAS Kempek, KH. Ahmad Zaeni Dahlan memimpin langsung prosesi pemotongan tumpeng. Potongan tumpeng pertama diserahkan secara simbolis kepada perwakilan guru sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam mengabdi untuk dunia pendidikan.
Dalam kesempatan ini, KH. Ahmad Zaeni mengingatkan pentingnya meneladani semangat Nabi Muhammad SAW dalam melawan kemalasan dan menumbuhkan etos belajar.
“Sifat malas bukanlah ciri orang beriman, melainkan tanda kemunafikan yang disebut dalam Al-Quran. Santri harus pandai memilih lingkungan dan panutan. Nabi Muhammad SAW adalah teladan dalam semangat, disiplin, dan pengelolaan waktu,” tegasnya.
Ia juga menuturkan kisah inspiratif Imam Nawawi yang belajar hingga 14 kali dalam sehari, serta KH. Aqil Siradj, ulama yang dikenal gigih dalam berkhidmat, dua sosok yang mencerminkan kesungguhan dan istiqamah dalam menun
Sementara itu, Waka Kesiswaan MA KHAS, Hamied bin Ja’far, turut mengulas sejarah lahirnya madrasah yang hadir dari aspirasi wali santri dan alumni Pondok Pesantren KHAS Kempek. “MA KHAS hadir untuk memastikan santri tetap bisa melanjutkan pendidikan formal di nafas pesantren,” ujarnya.
Perayaan usai dan doa bersama, acara dilanjutkan dengan pembacaan Hizib Alam Nasyrah serta penampilan puisi dari siswa bertema “22 Tahun MA KHAS” yang menambah suasana haru dan reflektif.
Perpaduan antara nilai religius, semangat kebersamaan, dan inovasi digital menjadikan peringatan Milad ke-22 ini bukan hanya sebagai momen nostalgia, namun juga simbol transformasi. MA KHAS Kempek menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga siap melangkah ke masa depan dengan visi digital yang kuat.
“Dari pesantren untuk peradaban”, demikian semangat yang terasa sepanjang hari raya jadi MA KHAS tahun ini, sebuah pesan sederhana namun bermakna: bahwa ilmu, iman, dan inovasi bisa berjalan beriringan.(Mail)





