Miris, Sekolah Swasta Sepi Peminat, SMK Cipto Cirebon Baru Dua Siswa, SMK Rise Satu Orang dan SMK Veteran yang Mendaftar Delapan Siswa

kacenews.id-CIREBON-Saat ini sekolah swasta di Kota Cirebon yang dikelola pihak yayasan yang menjadi sorotan dikarenakan sepi peminat pada tahun ajaran 2025/2026
Berikut data penerimaan siswa baru sekolah swasta SMK di Kota Cirebon tahun ajaran 2025/2026 Jumat, 11 Juli 2025 .
1. SMK Widya Utama: 4 Siswa
2. SMK Pel Buana Bahari: 62 Siswa
3. SMK Wahidin Cirebon: 411Siswa
4. SMK Veteran : 8 Siswa
5. SMK Telkom Sekar Kemuning: 16 Siswa
6.SMK Telkomunikasi Budiarti: 5 Siswa
7.SMK TKMT : 27 Siswa
8.SMK TKME: 12 Siswa
9.SMK RISE Kota Cirebon : 1 Siswa
10.SMK PUI Kota Cirebon :65 Siswa
11.SMK Presiden Kota Cirebon : 228 Siswa
12.SMK Pariwisata: 52 Siswa
13.SMK Pakungwati:1 Siswa
14.SMK NHJ Cirebon:17 Siswa
15.SMK Nasional: 11 Siswga
16.SMK Nu Kota Cirebon: 6 Siswa
17.SMK Muhammadiyah Cirebon: 30 Siswa
18.SMK Kartika: 28 Siswa
19.SMK Informatika Al Irsyad: 51 Siswa
20.SMK Gracika: 10 Siswa
21.SMK Cipto Cirebon: 2 Siswa
22.SMK Budiarti: 24 Siswa
23.SMKBina Insan Mandiri: 60 Siswa
24.SMK Al Hidayah: 117 Siswa
25.SMK Al Istiqomah: 10 Siswa
Sementara itu memasuki pendaftaran calon murid SMP Swasta ternyata berbeda dengan Negeri, pihak SMP Swasta menyatakan sulitnya mencari calon murid.
Salah satu SMP Swasta yang saat ini tengah berjuang memenuhi target calon murid hingga mendekati pelaksanaan tahun ajaran baru 2025/2026 yaitu SMP Kartika Siliwangi XIX-4 Kota Cirebon.
“Sekolah-sekolah yang padat, yang biasa favorit aja kalau saya liat mah, (sekolah) Negeri di pinggiran juga masih tetap mencari. SMP Kartika masih 14 calon murid yang terdaftar, yang lulus kemaren 18 sehingga keinginannya diatas 18 murid baru yang mendaftar,” ujar Kepala SMP Kartika Siliwangi XIX-4 Kota Cirebon, Deni Diparana.
Namun, Deni mengaku bahwa pihaknya pun siap untuk menampung tiga rombel (kelas) karena memiliki fasilitas untuk memenuhi itu.
“Yayasan kami dan guru-guru mau berkorban. Kami masih berjuang meskipun sekolah gratis tanpa ada iuran bulanan, hanya kegiatan diluar sekolah saja seperti berkemah, tapi itupun biasanya anak-anak mengandalkan dari KIP,” ucapnya.
Meskipun putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mewajibkan pemerintah untuk menjamin terselenggaranya SD dan SMP secara gratis baik Negeri maupun Swasta, menurut Pembina Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SMP Swasta Kota Cirebon ini, Juknis dari Kementeriannya belum ada.
“Enggak tau kalau sekolah lain, yang dikatakan sekolah gratis seperti apa?, Juknisnya dari Kementerian Pendidikan belum ada. Harusnya ada biar jelas, kategori gratis itu bagai mana? dan lain sebagainya bagai mana?. Kalau sekolah kami Yayasannya mau sekolah gratis, biar ada siswa,” kata Deni.
Dampak dari sekolah kekurangan murid, Deni menambahkan, seperti halnya SMP Swasta Widya Utama Kota Cirebon dikabarkan sudah tutup.
“Iya, kalau SMA/SMK (Widya Utama) masih. Kami masih berjuang untuk mencari calon murid, harapannya rombel bisa kebagi ke sekolah Swasta,” imbuhnya.(Jak)