Ayumajakuning

Mengundang Keprihatinan, Relief Sejarah Talaga Manggung Dikotori Aksi Vandalisme

MAJALENGKA-Relief sejarah Talaga Manggung, di Alun-alun Talaga, Desa Talaga Kulon, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka dipenuhi aksi vandalisme oleh orang-orang tidak bertanggungjawab. Sehingga kondisi tersebut mengundang keprihatinan banyak pihak.

Relief sepanjang kurang lebih 15 meter, dengan tinggi sekitar 2 meter di bagian barat alun-alun ini menggambarkan pragmen Talaga Manggung, bagaimana Centang Barang menusuk Darmasuci serta menghilang yang mitosnya menjadi ikan yang sekarang banyak berkembang biak di Situ Sanghyang.

Menurut tokoh pemuda Kecamatan Banjaran Abduh Nugraha, aksi vandalisme ini diperkirakan sudah cukup lama terjadi. Hal itu terbukti dari relief sepanjang belasan meter tersebut nyaris penuh dan tidak menyisakan ruang kosong.

Ia menyebutkan, tulisan yang tertera di relief sekadar membubuhkan nama sekolah, angkatan sekolah, nama geng seperti “cangkurileung 96”, “MTX Maja” alamat IG atau alamat FB dan sebagainya.

“Tulisan tersebut ada yang menggunakan spidol kecil, stabilo bahkan balpoin,” ujarnya.

Abduh mengatakan, di kawasan tersebut  biasa dipergunakan anak-anak muda atau anak sekolah untuk nongkrong sambil merokok.  Begitu pula preman yang juga sengaja nongkrong dan berbincang dengan kelompoknya.

“Aksi vandalisme sudah cukup lama, buktinya relief sepanjang itu sudah dipenuhi tulisan macam-macam, kalau baru-baru kan tidak mungkin sampai separah sekarang,” katanya.

Dia menyayangkan kondisi tersebut serta menyarankan agar kawasan Alun-alun Talaga yang dibangun dengan dana miliaran rupiah ini bisa dipelihara dengan baik oleh pemerintah kecamatan ataupun pemerintah desa.

Sehinga aksi vandalisme tidak akan separah sekarang. Selain itu alun-alun juga akan nampak bersih serta terawat.

“Alun-alun ini kalau tidak salah dibangun  2019, jadi sangat baru,” katanya.

Hal sama disampaikan warga lainnya,  Wisnu yang berharap alun-alun itu bisa dipelihara dengan adanya  petugas kebersihan. Agar aksi vandalisme bisa lebih terhindar.

“Coba saja kan relief di Bundaran Munjul sekarang tetap bersih, karena ada petugas kebersihan yang setiap saat berada di sana, atau hanya sekadar  membersihkan rumput,” katanya.

 Camat Talaga Mohammad Sodik menyampaikan, pihaknya akan segera membersihkan coretan dan tulisan- tulisan tak beraturan di relief tersebut.

“Sekarang segera dibersihkan, dicuci dengan air dan nanti di cat kembali dengan warna senada,” ucapnya.

Sementara itu, aksi vandalisme di kawasan Alun-alun Talaga sempat viral di media sosial. Karena relief tersebut dianggap sakral, mengingat dalam relief menggambarkan sejarah Talaga.(Tati)

 

 

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button