Jumlah Kunjungan Wisatawan Terus Menurun
Abraham: Akses Jalan Menuju Lokasi Banyak yang Rusak

CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon harus berupaya lebih keras lagi untuk meningkatkan kunjungan wisata di wilayahnya. Pasalnya selama lima tahun terkahir
kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cirebon, terus mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode 2018-2022, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Cirebon hanya 4.579.177. Dari jumlah tersebut, pada 2018 Kabupaten Cirebon menerima kunjungan sebanyak 1.443.069 wisatawan, 2019 sebanyak 1.484.010, 2020 sebanyak 506.841, 2021 sebanyak 453.282, dan 2023 sebanyak 691.975.
Dari jumlah 1,4 juta wisatawan, sebanyak 1.379.655 merupakan wisatawan domestik dan 63.414 wisatawan mancanegara.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Abraham Mohammad mengatakan, wisatawan yang datang ke Kabupaten Cirebon masih didominasi wisatawan domestik atau lokal.
Pasalnya pasca pandemi Covid-19, kata Abraham, pemerintah daerah tidak berharap banyak wisatawan bisa berkunjung ke Kabupaten Cirebon.“Tidak muluk-muluk, target kunjungan wisatawan hanya 750.000 orang. Tahun lalu yang terealisasi hanya 600 ribuan. Sekarang target tidak terlalu banyak, 750 ribuan saja,” kata Abraham.
Abraham mengatakan, potensi wisata di wilayahnya cukup besar. Namun, upaya pengembangan sektor tersebut masih terhambat oleh terbatasnya infastruktur.
Berbicara soal potensi, memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan kepada wisatawan.
Mulai dari sejarah, ragam kuliner hingga kekayaan budaya. Namun, kata Abraham, potensi yang disuguhkan tersebut terganjal dengan belum adanya akses memadai, jalan rusak, minim penerangan jalan umum, hingga tumpukan sampah di hampir semua objek wisata.
“Seperti contoh di Kawasan Batik Trusmi, di sana jalan rusak, sehingga banyak wisatawan yang kapok datang. Selain itu, beberapa jalan ke situs-situs budaya juga masih belum baik,” kata Abraham.
Menurut Abraham, ada tiga sektor unggulan wisata di Kabupaten Cirebon yaitu wisata ziarah yang ada di Kecamatan Gunungjati, wisata kuliner di Kecamatan Plered dan sekitarnya, serta wisata batik di Kawasan Batik Trusmi, Kecamatan Weru.
“Beberapa destinasi wisata yang saat ini sedang dikenalkan pemerintah, yaitu wisata Batu Lawang, wisata alam Pantai Losari, wisata kampung seni Gegesik, wisata Jamblang dan Siti Winangun, dan industri rotan di Tegalwangi serta wisata Mangrove yang ada di Mundu,” ungkapnya.(Junaedi)