Tanggul Cimanuk Erosi 78 Meter, Empat Desa di Majalengka Terancam Banjir Bandang
TANGGUL SUNGAI CIMANUK di Blok Sawah Kedawung mengalami erosi sepanjang 78 meter, menyisakan lebar hanya sekitar 1 meter dan berisiko jebol. Jika jebol, banjir berpotensi merendam empat desa: Panongan, Salawana, Cibogor dan Desa Keratsari.
Erosi diduga diperparah aktivitas penambangan pasir yang menggunakan mesin pontong di aliran sungai. BPBD Majalengka telah melakukan asesmen lapangan dan melaporkan kondisi kritis tersebut kepada Bupati dan BBWS sebagai pihak berwenang. BBWS mulai menurunkan material penanganan darurat dan berkomitmen memperbaiki tanggul sebelum puncak musim hujan Januari–Februari.
kacenews.id-MAJALENGKA-Petani di Desa Karanganyar, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka meminta pemerintah segera menangani tanggul Sungai Cimanuk di wilayahnya yang mengalami erosi sepanjang 78 meteran.
Erosi sungai tersebut tepatnya di Blok Sawah Kedawung yang di sepanjang area tanggul terdapat areal pesawahan milik petani setempat.
Akibat erosi tersebut, menurut keterangan Kepala Desa Karanganyar Miri Damiri, tanggul yang semula bisa dilintasi kendaraan roda empat, kini di sebagian hanya menyisakan 1 meteran, itupun tanahnya terus berjatuhan ke sungai. Dan jika hujan terus menerus, maka tanggul sungai akan habis.
Erosi sungai semakin parah setelah hujan deras yang terjadi pekan lalu dan air Sungai Cimanuk meluap.
“Panjang tanggul yang mengalami erosi mencapai kurang lebih 78 meter dengan lebar 2 meteran serta kedalaman hingga permukaan air sungai sekitar 7 meter. Kalau dibiarkan, tanggul akan jebol dan merendam sawah warga,” ungkap Miri.
Bahkan, jika tanggul tersebut benar-benar jebol, maka yang terkena dampak banjir bandang bukan hanya areal pesawahan tapi empat desa. Ke empat desa itu masing – masing Desa Panongan, Kecamatan Jatitujuh serta Desa Salawana, Cibogor dan Keratsari, Kecamatan Ligung.
Jebolnya tanggul tersebut beberapa warga menuding akibat pasir sungai yang terus dikeruk para penambang dengan cara disedot menggunakan mesin pontong. Para penambang pasir saat lalu lalang menyedot pasir menggunakan perahu dayung.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Majalengka, Agus Tamim membenarkan kritisnya tanggul Sungai Cimanuk di Blok Sawah Kedawung, Desa Karanganyar. Pihaknya telah melakukan asesmen untuk menegetahui bagaimana cara penanganannya serta melaporkannya kepada Bupati dan dan BBWS, karena tanggul Cimanuk menjadi kewenangan BBWS.
“Untuk tanggul yang jebol di titik tersebut kami sudah ke lapangan, dan kondisinya memang benar -benar kritis, rawan jebol, sehingga butuh penangnan segera. Untuk hal tersebut, kami sudah menyampaikan surat permohonan untuk segera ditangani kepada pihak BBWS, karena itu kewenangan BBWS bukan pemerintah kabupaten. Alhamdulillah, ada informasi dari pihak BBWS, akan segera ditangani,” ungkap Agus.
Menurutnya, pihak BBWS pada Selasa (9/12/2025), sudah menurunkan material ke lokasi tersebut menunjukan adanya keseriusan penanganan. Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan pada Januari dan Februari curah hujan semakin meningkat dan Kabupaten Majalengka di bulan-bulan tersebut berdasarkan prakiraan BMKG menjadi wilayah yang benar- benar rawan bencana hidrometeorologi.(Tat)





