Ayumajakuning

Hentikan Alih Fungsi Lahan Menjamurnya Wisata di Kaki Gunung Ciremai Picu Bencana

kacenews.id-KUNINGAN-Aktivitas pembangunan di kawasan resapan air kaki Gunung Ciremai kembali memicu kekhawatiran warga setelah muncul pola sirkuit jalan menuju kawasan Wisata Arunika Eatery. Sejumlah pihak menilai kegiatan tersebut berpotensi mengancam keselamatan masyarakat.
Tokoh Masyarakat dari Dapil 5 Kuningan, Mamat Maskur, menyampaikan peringatan keras terkait maraknya pembangunan fasilitas wisata di kawasan konservasi air tersebut. Ia menegaskan perlunya langkah tegas Pemerintah Daerah untuk menghentikan alih fungsi lahan yang dinilai berisiko menimbulkan bencana.
“Tindakan preventif adalah kunci untuk memastikan bahwa Kuningan tidak akan mengulang tragedi yang disebabkan oleh kelalaian dalam menjaga alamnya sendiri,” ujar Mamat Maskur, Rabu (3/12/2025).
Menurutnya, ekspansi pembangunan wisata di kawasan Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, telah mengubah fungsi penting wilayah setempat sebagai area resapan air. Kondisi ini, katanya, meningkatkan potensi banjir bandang dan tanah longsor, terlebih setelah rentetan bencana mematikan terjadi di Sumatra Barat dan Aceh.
“Kuningan harus waspada terhadap ancaman bencana alam. Hentikan pembangunan di kaki Gunung Ciremai termasuk pembangunan sirkuit jalan. Kalau sudah terjadi bencana seperti Sumatra Barat dan Aceh, apakah ada yang berani bertanggung jawab?” ujarnya.
Ia menambahkan, kawasan kaki Gunung Ciremai sejatinya merupakan zona konservasi air yang tidak semestinya dialihfungsikan menjadi lokasi pembangunan kafe, tempat wisata, atau hotel bertingkat. Jika dibiarkan, kata dia, masyarakat berisiko menanggung dampaknya.
Untuk itu, ia mendesak pemerintah daerah mengambil langkah intervensi, termasuk mengevaluasi seluruh perizinan yang telah dikeluarkan.
“Kami mendesak Pemda Kuningan agar menghentikan pembangunan di wilayah tersebut demi keselamatan warga. Serta evaluasi total terhadap perizinan yang sudah dikeluarkan. Cabut izin yang sekiranya itu terbukti membahayakan sekaligus bisa menjadi ancaman bencana alam. Gunung Ciremai milik warga, bukan perorangan,” ucapnya.
Mamat juga mempertanyakan komitmen para pemangku kebijakan terhadap regulasi lingkungan, terutama jika terdapat anggota dewan yang memiliki keterkaitan dengan pembangunan kawasan wisata di wilayah resapan air. Menurutnya, para wakil rakyat semestinya berada di garis depan menjaga kelestarian lingkungan demi kepentingan masyarakat luas.(Ya)

Related Articles

Back to top button