SMPN 1 Kuningan Terapkan Pembelajaran Pasar Edukasi dan Seni Budaya Sunda Berbasis Kearifan Lokal
kacenews.id-KUNINGAN-Sejumlah murid SMP Negeri 1 Kuningan menampilkan hasil pembelajaran dalam kegiatan Kokurikuler Pasar Edukasi dan Seni Budaya Sunda berbasis kearifan lokal melalui pendekatan pembelajaran mendalam (Deep Learning Approach) yang digelar di sekolah setempat belum lama ini.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu melibatkan seluruh siswa kelas VII hingga IX melalui kolaborasi lintas mata pelajaran. “Alhamdulillah, kegiatan yang memakan waktu selama tiga hari itu kolaborasi bersama lintas mata pelajaran dengan melibatkan seluruh peserta didik dari mulai kelas VII, VIII, dan kelas IX,” ujar Kepala SMP Negeri 3 Kuningan, H. Adang Kusdiana, Senin (1/12/2025).
Acara tersebut mengusung tema “Ngarumat Budaya, Ngaronjatkeun Kabisa” yang mendorong pemahaman budaya serta pengembangan kreativitas. Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Abidin, bersama Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMP, Udin Khaerudin.
H. Adang menjelaskan, program ini menjadi bagian dari transformasi pembelajaran yang menekankan pengembangan karakter dan keterampilan siswa. “Melalui kegiatan ini, peserta didik belajar menjadi pribadi yang memiliki karakter Pancawaluya. Yakni; Cageur, Bageur, Bener, Pinter, dan Singer, selaras dengan visi pembentukan karakter pelajar di masa depan,” tuturnya.
Kabid Abidin menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang mengintegrasikan Kurikulum Merdeka dengan budaya lokal. “Kegiatan ini adalah implementasi nyata Kurikulum Merdeka yang memberikan ruang kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman. Pasar Edukasi dan Seni Sunda bukan hanya mengenalkan budaya, tetapi membentuk karakter dan kecakapan hidup,” jelas Abidin.
Ia menambahkan, “Kegiatan kokurikuler ini menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), memungkinkan peserta didik mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.”
Ketua panitia kegiatan, Hamduli, menerangkan bahwa program ini berjalan melalui kolaborasi lintas mata pelajaran sehingga siswa dapat memahami keterkaitan antar ilmu. Dalam Pasar Edukasi Sunda, siswa mengelola berbagai stand jajanan khas Sunda seperti hucap, peuyeum ketan, cireng, batagor, kue klepon, dan kuliner tradisional lainnya. Seluruh aktivitas transaksi dilakukan menggunakan Bahasa Sunda, termasuk perhitungan modal, promosi, dan pencatatan laporan keuangan.
“Beberapa karya seni ditampilkan, seperti Drama Sunda, Pupuh, Rampak Tari, Musik Tradisional, Dongeng, Puisi, Pencak Silat, dan kreasi seni lainnya. Seluruh kegiatan mengangkat nilai karakter Sunda Cageur, Bageur, Bener, Pinter, dan Singer,” ujar Hamduli.
Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMP, Udin Khaerudin, menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam penguatan kualitas pembelajaran. Ia berharap program tersebut dapat menjadi rujukan bagi sekolah lain untuk mengembangkan kegiatan berbasis kearifan lokal.
Rangkaian kegiatan menghasilkan berbagai produk seperti laporan observasi lintas mata pelajaran, dokumentasi digital (foto, video, dan vlog), serta karya seni dan kuliner siswa. Selain itu, siswa menunjukkan peningkatan pada aspek kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. SMP Negeri 1 Kuningan berencana menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan serta membuka peluang kerja sama dengan komunitas budaya, pelaku UMKM, dan instansi pendidikan lainnya.(Sul)



