Ayumajakuning

Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar dan Sekda Kuningan Uu Kusmana Raih Kabar Cirebon Awards 2025

Kebangkitan Kuningan yang Harus Dijaga

kacenews.id-KUNINGAN-PENGANUGERAHAN Kabar Cirebon Awards 2025 kepada Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar dan Sekda Kuningan Uu Kusmana bukan sekadar seremoni penghormatan kepada dua sosok pemimpin daerah. Lebih dari itu, penghargaan ini menandai sebuah fase penting, Kuningan tengah memasuki babak baru dalam pembangunan ekonomi dan transformasi sektor pendidikan.

Prestasi yang dicapai dalam waktu singkat menunjukkan bahwa perubahan bukan hanya mungkin, tetapi dapat diwujudkan ketika kepemimpinan politik mampu bekerja dalam satu tarikan napas dengan birokrasi, masyarakat, dan dunia pendidikan.

Pertumbuhan ekonomi Kuningan yang melesat hingga 10,41 persen pada Kuartal II 2025 tertinggi di Jawa Barat bahkan se-Pulau Jawa, menjadi bukti bahwa langkah-langkah pemulihan fiskal dan inovasi kebijakan tidak sia-sia.

Penyelesaian kasus gagal bayar ratusan miliar rupiah dalam enam bulan merupakan titik balik yang mengembalikan marwah fiskal daerah setelah tiga tahun penuh ketidakpastian.

Ini bukan capaian kecil. Pengelolaan fiskal yang disiplin, kebijakan yang terukur, dan koordinasi lintas sektor telah menciptakan fondasi yang lebih kuat bagi pertumbuhan.

Kuningan telah menunjukkan bahwa daerah yang sebelumnya tersandera persoalan struktural pun mampu bangkit ketika tata kelola diperkuat dan keputusan diambil dengan keberanian politik.

Namun kemajuan ekonomi, setinggi apa pun angkanya, tidak akan berkelanjutan tanpa investasi serius pada kualitas sumber daya manusia. Dalam konteks inilah penghargaan bagi Uu Kusmana sebagai Tokoh Transformasi Pendidikan Daerah mendapatkan relevansinya.

Deretan inovasi pendidikan yang diluncurkan selama kepemimpinannya di Disdikbud, mulai dari Gerbang Mudikku, Pimda Nyawah, Gerbang Berkah, hingga Kurikulum Gunung Ciremai dan DSS, menunjukkan bahwa pendidikan daerah bisa melampaui batas administratif jika diperkaya oleh gagasan kreatif yang bersandar pada kebutuhan lokal.

Lebih penting lagi, inovasi tersebut memulihkan kembali peran sekolah sebagai ruang pembentukan karakter dan peningkatan mutu, bukan sekadar tempat belajar rutin yang kehilangan jiwa.

Meskipun demikian, keberhasilan yang dipetik saat ini, harus dibaca bukan sebagai garis akhir, tetapi sebagai awal dari ekspektasi baru. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menghadirkan tantangan yang tak kalah besar, mulai dari penyerapan tenaga kerja, distribusi manfaat pertumbuhan, hingga pengendalian inflasi.

Begitu pula dalam dunia pendidikan, inovasi membutuhkan konsistensi pendampingan, penganggaran yang memadai, dan kesiapan guru agar perubahan tidak berhenti hanya pada label program.

Tugas pemerintah daerah ke depan adalah memastikan bahwa momentum ini tidak hilang ditelan euforia. Keberhasilan harus dijaga dengan evaluasi berkelanjutan, keterbukaan data, dan partisipasi masyarakat.

Penghargaan adalah cermin, tetapi cermin itu tidak boleh membuat kita terpaku pada bayangan keberhasilan. Ia harus menjadi pemantik untuk mendorong kerja-kerja berikutnya yang lebih visioner, lebih strategis, dan lebih berpihak pada kepentingan publik.

Kuningan telah menunjukkan bahwa ia mampu bangkit. Kini tantangannya adalah membuktikan bahwa kebangkitan itu dapat dijaga dan diwariskan.

Pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan harus berjalan seirama agar prestasi tersebut benar-benar menjadi fondasi bagi masa depan Kabupaten Kuningan yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan.**

Related Articles

Back to top button