Ayumajakuning

Ditinggal Ayahanda, Bupati Dian Kenang Sosok Pahlawan Penopang Berintegritas

kacenews.id-CIREBON-DUKA menyelimuti Kuningan saat kabar wafatnya Drs. H. Sukardi Kartapermata Bin Kartasaid, ayahanda Bupati Kuningan H. Dian Rachmat Yanuar, tersebar pada Kamis (27/11/2025).

Tokoh yang dikenal sebagai pendidik teladan ini berpulang menjelang Subuh, pukul 04.17 WIB, setelah mendapat perawatan di RSU 45 Kuningan. Dalam usia 94 tahun, almarhum menutup perjalanan panjang penuh pengabdian dan keteladanan.

Bagi keluarga, kehilangan ini bukan sekadar kepergian seorang ayah, tetapi hilangnya sosok yang menjadi penopang nilai, disiplin, dan integritas. Anak kedua almarhum, Kang Didit, mengenang sang ayah sebagai pribadi yang selalu menjalankan amanah dengan sepenuh hati. Dari Kepala SMA Negeri Cilimus, beralih ke SMA Negeri 2 Cirebon, hingga menjadi pengawas SMA di Cirebon dan Indramayu, almarhum dikenal teguh memegang aturan serta disiplin dalam setiap langkah.

Kepercayaan publik membawanya menjadi Ketua Dewan Pendidikan Kuningan, bahkan turut mendeklarasikan PKB hingga duduk sebagai anggota DPRD.
“Bapak selalu berpesan, jika diberi tugas, jalankan dengan baik. Amanah itu harus dijaga,” ujar Didit, menahan haru.

Baginya, keteguhan sang ayah bukanlah sesuatu yang luar biasa, tetapi bagian dari watak yang dijalani dengan tulus sejak muda. Beberapa hari sebelum wafat, Bupati Dian sempat memutar video keluarga berisi kenangan bersama sang ayah. Cuplikan itu kini terasa seperti pesan perpisaha, menampilkan kedekatan, kehangatan, dan rasa hormat seorang anak terhadap orang tuanya. “Terima kasih ayah, engkau selalu menjagaku,” ucapnya dengan suara bergetar.

Bupati Dian dikenal sangat menjunjung tinggi kedua orang tuanya, dan menganggap almarhum sebagai sumber kekuatan sekaligus guru pertama dalam hidupnya.

Sosok H. Sukardi Kartapermata meninggalkan jejak mendalam bagi masyarakat. Ia bukan hanya ayah seorang bupati, tetapi figur panutan yang telah menuntun lahirnya banyak pemimpin di tingkat daerah, provinsi hingga nasional.

Di balik ketenangannya, tersimpan kerja keras dan pengabdian yang menjadi teladan bagi banyak orang. Ribuan pelayat memadati kediaman keluarga untuk memberikan penghormatan terakhir. Tokoh agama, pejabat daerah, sahabat lama, hingga warga biasa datang silih berganti memberikan doa.

Ketua BAZNAS Kuningan, H.R. Yayan Sofyan, menyampaikan rasa belasungkawa mendalam dan mengajak masyarakat turut mendoakan almarhum. “Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan ditempatkan di sisi terbaik-Nya,” ucapnya.

Almarhum dimakamkan di Pemakaman Umum Kelurahan Ciporang, diiringi doa yang tidak henti mengalir dari keluarga, kerabat, dan masyarakat. Kepergian ini menandai berakhirnya perjalanan seorang pahlawan dalam diam, sosok yang mengabdikan hidupnya tanpa banyak bicara, namun meninggalkan keteladanan yang akan terus hidup.

Selamat jalan, Sang Panutan. Dari Allah kita berasal, kepada-Nya pula kita kembali. Kenangan dan pengabdianmu akan selalu menjadi cahaya bagi keluarga dan masyarakat Kuningan.(Yan/Sul)

Related Articles

Back to top button