Bahaya Mengancam, Anak-anak SD Diberi Arahan Penggunaan Gadget yang Sehat Aman
kacenews.id-KUNINGAN-Jika dibiarkan mungkin akan berdampak tidak baik bagi pemegang alat komunikasi anak usia dibawah umur, oleh sebab itu sebagai apatur sipil negara (ASN) dipandang perlu untuk memberikan edukasi dan pengarahan dalam penggunaa gadget.
Penggunaan gadget secara sehat bagi anak sekolah dasar (SD) harus terus digencarkan. Karenanya, Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung bekerja sama dengan Diskominfo Kabupaten Kuningan memberikan penyuluhan terkait penggunaan alat komunikasi tersebut pada murid SDN Timbang, Selasa (25/11/2025).
“Upaya peningkatan pemahaman tentang bahaya penggunaan gadget secara berlebihan, sekaligus manfaatnya bagi siswa SD dibahas bersama dengan tajuk, edukasi tentang bahaya gadget dan penggunaan secara bijak bagi Anak”. Ungkap narasumber dari Diskominfo, Nana Suhendra.
Dijelaskan Nana, adanya risiko kesehatan dan perkembangan anak jika pemakaiannya tidak dibatasi akan berbahaya bagi anak seusia mereka (SD). Terdapat beberapa dampak negatif penggunaan gadget secara berlebih, seperti mata lelah, sakit leher dan punggung, kurang gerak, serta gangguan tidur akibat paparan cahaya biru. Termasuk akan menggunggu terhadap aspek mental, emosional, penggunaan yang tidak terkontrol maka dapat menyebabkan sulit konsentrasi. Termasuk akan terjadi kecemasan, depresi, hingga nomophobia atau rasa takut jauh dari gadget.
Selain potensi bahaya, lanjut Nana, juga gadget ada sisi positif antara lain dapat memperluas akses pengetahuan siswa melalui materi digital, membantu pembelajaran interaktif serta melatih kreativitas lewat pembuatan konten sederhana. Selan itu, dapat memudahkan komunikasi antara siswa, guru, dan orang tua. Pemanfaatan yang benar dapat mendukung peningkatan literasi digital sejak usia dini.
“Namun siswa juga harus dibekali pemahaman mengenai etika bermedia sosial. Para peserta yang terdiri dari siswa kelas 4, 5, dan 6 ini harus diajak untuk selalu bersikap sopan dalam dunia maya, bijak memberikan komentar dan menghindari ujaran kebencian. Termasuk harus menolak segala bentuk perundungan digital (cyberbullying), serta memastikan kebenaran informasi sebelum membagikannya guna mencegah penyebaran hoaks (berita bohong),” tutur Nana.
Berkaitan dengan hal itu, Ketua Pelaksana Praktikum Komunitas Program Studi Rehabilitasi Sosial Poltekesos Bandung, Nopensia D.S. Hasugian, penyuluhan tersebut bertujuan membangun kesadaran siswa terhadap risiko sekaligus manfaat gadget. Diharapkan, siswa mampu menerapkan kebiasaan digital yang sehat, cerdas, dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin anak-anak memahami cara menggunakan gadget dengan bijak dan mampu memilih tontonan atau situs yang baik. Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat memperkuat literasi digital siswa serta mendukung terciptanya lingkungan belajar yang aman dan sehat di era teknologi digital,” pungkasnya.(Sul)



