APBD Kecil, Kuningan Dorong Transformasi Digital Desa
kacenews.id-KUNINGAN-Transformasi digital akan menjadi motor penggerak sebagai lonjakan pembangunan daerah, walau APBD Kuningan kecil akan tetapi semangat jejaring harus besar tanpa harus menjual kemiskinan, melainkan menjual potensi.
“Kami yakin bisa melakukan hal itu, sehingga Kuningan akan lebih melesat. Digitalisasi adalah pondasi utama menyongsong konektivitas wilayah megaproyek Rebana Metropolitan dan Agropolitan Cirebon Raya menuju lompatan ekonomi Kuningan,” demikian diungkapkan Bupati H Dian Rachmat Yanuar, dalam kegiatan Workshop Praktik Kelola Data dan Website Desa Otomatis dengan Artificial Intelligence (AI), berlangsung sebuah hotel di Kuningan, Senin (24/11/2025).
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan akan terus mempercepat transformasi digital menuju tata kelola desa yang lebih cerdas dan transparan. Kegiatan yang mengusung tajuk “Kunci Akurasi Informasi Menuju Desa Cerdas – SID Kuningan Melesat” ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat Sistem Informasi Desa (SID) “desa.id” secara modern, akurat, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
“Digitalisasi desa bukan sekadar mengikuti tren, tetapi keharusan untuk menjawab tuntutan publik pada transparansi data, peningkatan pelayanan, dan kemajuan ekonomi desa. Kami ingin di setiap website desa hadir chatbot bertenaga AI. Cukup klik, data kemiskinan, stunting, kependudukan, semua langsung muncul. Tidak buka-buka buku keretek lagi,” ujar H Dian.
Untuk itu, bupati juga mengingatkan pentingnya komitmen perangkat desa dalam memperbarui informasi. Teknologi secanggih apa pun percuma jika SDM-nya tidak mau mengisi data. Akurasi dan konsistensi adalah kunci kepercayaan publik.
Berkaitan dengan hal itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan, H. Ucu Suryana, mengemukakan, bahwa workshop ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Kominfo, Bank Indonesia Cirebon, dan FISIP Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ).
“Alhamdulillah, kegiatan ini sepenuhnya non-APBD dan didukung penuh oleh Bank Indonesia. Ini bukti bahwa sinergi pentahelix mengakselerasi transformasi digital desa,” jelas H Ucu.
Oleh sebab itu, Kominfo Kuningan terus memperluas pembangunan sistem “desa.id” dari 6 desa role model menjadi total 25 desa binaan di 8 kecamatan, dengan target integrasi fitur ekonomi digital seperti QRIS dan Sistem Pembayaran Elektronik Vitalitas Cantik (Si Pevita Cantik) milik BI.
Sementara, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Himawan Putranto, pihaknya menilai pengembangan website desa sebagai peluang besar untuk mengungkap potensi ekonomi, wisata, dan UMKM. Website desa harus menjadi etalase informasi yang membuka peluang ekonomi. Dari sinilah kerja sama antar desa dan pemasaran digital akan terbangun.
“Dalam hal ini, kami sampaikan apresiasi capaian Kuningan sebagai kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Ciayumajakuning, 10,74 persen. Tantangannya kini adalah pemerataan manfaat pertumbuhan ke seluruh masyarakat desa,” ujarnya.
Diharapkan, Website desa selalu update mandiri dengan bantuan AI, Data publik lebih transparan, integrasi dengan sistem keuangan digital, dan keamanan informasi semakin kuat. Workshop ini menandai babak baru pengelolaan informasi publik desa yang informatif, transparan, partisipatif dan berorientasi pada peningkatan ekonomi. Dengan kolaborasi kuat pemerintah, akademisi, dan Bank Indonesia, “SID Kuningan Melesat” bukan sekadar slogan, tetapi agenda nyata menuju desa modern, mandiri, dan inklusif.
Menurut keterangan, pelaksanaan workshop belangsung selama dua hari. Adapun materi dihari pertama, terkait tata kelola data, etika digital, dan literasi antihoaks. Selan itu, automasi pengelolaan website desa dengan AI bersama Tenaga Ahli Kemendes, Suardiman. Selanjutnya dihari kedua, materi Ekonomi digital desa (oleh Bank Indonesia, Kearsipan digital dan keamanan siber website desa).(Sul)



