Ayumajakuning

Setiap 16 November, Ratusan Angklung Menggema di Majalengka

kacenews.id-MAJALENGKA-Sebanyak 900 siswa SMP Negeri 1 Majalengka bersama puluhan guru dan pejabat Pemkab Majalengka memainkan angklung secara massal dalam peringatan Hari Angklung Sedunia yang digelar di lapangan sekolah, Senin (1/11/2025).
Alunan angklung memenuhi kawasan sekolah itu, menghadirkan hentakan dan getaran nada bambu yang berpadu harmonis mengiringi lagu “Jayanti”. Angklung yang dimainkan merupakan Angklung Daeng atau angklung modern yang mudah digunakan pemula.
Guru Seni Musik SMPN 1 Majalengka, Yana Suryana, menjelaskan bahwa penggunaan angklung melodi dipilih agar siswa lebih mudah bermain musik.
“Sengaja angklung yang kami mainkan ini adalah angklung melody, hanya dua bambu, namun tetap bisa mengeluarkan suara melody yang indah sesuai lagu yang akan dimainkan oleh pemain tingkat dasar sekalipun,” ungkap Yana Suryana.
Yana menuturkan, seluruh siswa dan guru di sekolahnya memiliki angklung. Hal ini dilatarbelakangi status angklung sebagai warisan budaya tak benda UNESCO dan identitas budaya Jawa Barat. Selain harganya terjangkau, angklung juga memberikan pengalaman musikal yang kuat ketika dimainkan secara bersama-sama.
Ia menjelaskan bahwa siswa memiliki angklung telah berlangsung sejak 2018. Para siswa menabung untuk membeli angklung mereka sendiri.
“Siswa agar bisa memiliki angklung mereka nabung ada yang seminggu Rp 2.000 ada juga yang sehari Rp 2.000, setelah uang terkumpul mereka membeli masing–masing. Siswa mulai disarankan untuk punya alat musik angklung sejak Tahun 2018, dan hingga sekarang semua siswa memilikinya,” katanya.
Yana menambahkan, sekolah kini rutin memperingati Hari Angklung Sedunia setiap 16 November.
“Angklung ditetapkan sebagai WBTB Dunia sejak 2010, namun belum semua masyarakat familiar bahwa setiap 16 November adalah Hari Angklung Sedunia,” ungkapnya.
Pelestarian budaya
Bupati Majalengka, Eman Suherman, yang hadir dalam kegiatan tersebut, mengapresiasi upaya pelestarian budaya di lingkungan sekolah. Menurutnya, angklung sebagai seni khas Sunda memiliki nilai sejarah dan filosofi yang penting.
“Upaya pelestarian tidak hanya untuk menjaga warisan budaya tetapi juga untuk mengembangkannya ke generasi mendatang melalui pendidikan seperti sekarang ini,” tutur Bupati Eman.
Ia bahkan meminta agar siswa SMPN 1 Majalengka dapat tampil memainkan angklung pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Majalengka pada 14 Februari 2026.
Bupati juga menekankan bahwa bermain angklung memberikan pelajaran penting tentang kebersamaan. “Filosofinya harus saling berkoordinasi, mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan kekompakan,” katanya.(Ta)

Related Articles

Back to top button