Soal Sampah, Bupati Cirebon: Warga Perancis Berniat Lakukan Kerja Sama
kacenews.id-CIREBON-Penanganan sampah di Kabupaten Cirebon masih menjadi persoalan serius. Pasalnya, dengan jumlah sampah 1,2 ton per hari maka dibutuhkan kepedulian pihak swasta untuk ikut membantu menangani.
Bahkan, Pemerintah Kabupaten Cirebon telah menerima banyak penawaran kerja sama dari pihak swasta dalam penanganan sampah.
Sejumlah perusahaan datang menawarkan sistem pengolahan modern yang menguntungkan kedua belah pihak. Penawaran terbaru datang dari perusahaan yang menawarkan pengolahan sampah Refuse-Derived Fuel (RDF). Sistem tersebut akan menghasilkan bahan bakar alternatif dari sampah yang telah melalui proses pemilahan, pencacahan dan pengeringan.
Bupati Cirebon, H Imron mengatakan, penawaran kerja sama ini datang dari salah satu perusahaan yang dinakhodai oleh warga Prancis yang telah lama berdomisili di Indonesia. Penawaran tersebut disambut baik dalam sebuah pertemuan yang berlangsung pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut, pihak perusahaan memaparkan sistem pengolahan sampah RDF dengan menampilkan video pengolahan yang telah berhasil dilakukan di Negara Thailand. “Contoh video yang ditayangkan itu yang di Thailand, kalau di kabupaten/kota di Indonesia sih belum. Ini baru ditawarkan ke kita,” ujar Imron.
Imron mengungkapkan sebagai pimpinan daerah yang menginginkan penanganan sampah di Kabupaten Cirebon bisa tuntas dengan baik, berusaha untuk melihat paparan yang disampaikan pihak perusahaan untuk dipelajari.
“Jadi, kemarin itu baru paparan saja. Belum sampai ke tahap MoU, masih jauh,” kata Imron.
Menurut Imron, tawaran yang kembali datang ini merupakan penawaran kerja sama kesekian kalinya dari pihak swasta. Dari sekian banyak penawaran yang datang, belum ada satupun yang terealisasi, termasuk dari perusahaan yang menawarkan pengolahan sampah menjadi energi listrik belum lama ini.
“Dari sekian banyak tawaran kerja sama yang datang ke kita, sampai sekarang belum ada satupun yang terealisasi,” ucapnya dengan nada pesimis.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono menyampaikan, pertemuan dengan pihak perusahaan masih dalam tahap pemaparan terkait konsep pengolahan yang diusung. Dari paparan tersebut, Pemkab Cirebon diminta menyediakan lahan yang menjadi bagian dari isi kerja sama. “Itu menawarkan pengolahan sampah RDF,” kata Dede Sudiono.
Pertemuan tersebut merupakan tahap awal dari serangkaian tahapan proses kerja sama yang harus ditempuh, yakni ekspos, kajian hingga MoU. “Pertemuan kemarin itu belum sampai menjelaskan hasil produksi per tahun berapa. Tapi rencananya (hasil produksi, red) akan dijual ke Indocement,” paparnya.
Karena itu, pihaknya tidak bisa memastikan pertemuan tersebut akan berlanjut hingga ke MoU. Bahkan, jika nanti progresnya tidak signifikan, bisa dipastikan bakal tidak ada kerja sama dengan perusahaan tersebut.(Junaedi)





