CirebonRaya

Kasus Dugaan Keracunan MBG di SDN 2 Setu Wetan Bakal Dievaluasi, Bupati Imron: Dari 3000 an Terkena Hanya 20 Murid

kacenews.id-CIREBON-Bupati Cirebon, H Imron menyayangkan adanya kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa 20 pelajar SDN 2 Setu Wetan, Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon pada Selasa (4/11/2025) kemarin.

Selain itu, pihaknya akan melakukan evaluasi kepada para Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mencegah kejadian serupa yang menimpa SDN 2 Setu Wetan.

“Sebenarnya saya tau kalau ada kasus dugaan keracunan MBG dari media koran. Tetapi nanti kita akan minta data dari Dinkes terkait dugaan keracunan MBG tersebut. Dan kita juga akan evaluasi SPPG nya, katanya.

Imron menyebut pihaknya masih belum mendapatkan informasi lebih lanjut penyebab dugaan keracunan MBG. Bahkan, dirinya sangat heran, karena murid di SDN 2 Setu Wetan berjumlah 3.000, akan tetapi yang keracunannya hanya 20 orang.

“Padahal murid disana 3.000 an, tetapi kenapa hanya 20 orang keracunan, sisanya tidak. Makanya kami akan cek lagi penyebabnya apa, apakah dari makanan atau dari mana,” kata Imron.

Diberitakan sebelumnya dunia pendidikan kembali menjadi sorotan. Pasalnya sebanyak 20 murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan, Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG).

Bahkan 17 murid yang diduga keracunan MBG langsung dilarikan ke Puskesmas Plered Kabupaten Cirebon, dan tiga orang langsung pulang kerumah. Selasa (4/11/2025).

Menurut informasi, menu MBG yang dibagikan kepada para siswa terdiri atas soto ayam bening, nasi putih, kol rebus, tauge, tempe goreng, dan buah anggur merah.

Namun, tidak lama setelah menyantap makanan tersebut, sejumlah siswa mulai mengeluh pusing, mual, dan sebagian mengalami muntah.

Sehingga beberapa siswa yang terlihat lemas langsung dibawa ke Puskesmas Plered oleh guru dan orang tua. Sementara, pihak sekolah segera melaporkan kejadian itu kepada pemerintah desa dan dinas kesehatan setempat.

Sementara situasi di Puskesmas Plered hingga sore Belasan anak tampak terbaring di ruang observasi dengan selang infus di tangan.

Beberapa di antaranya masih terlihat pucat namun sudah mulai membaik. Sejumlah orang tua terlihat mendampingi sambil menenangkan anak-anak mereka.

Yuni (34 tahun), salah satu orang tua korban, mengatakan anaknya mulai merasa tidak enak badan beberapa jam setelah menyantap makanan MBG.

“Awalnya cuma bilang pusing dan mual setelah makan MBG, tapi tidak lama langsung muntah dan lemas,” ujarnya.

Sementara itu, melihat adanya belasan siswa yang diduga keracunan MBG, pihak puskesmas memberikan penanganan medis berupa infus dan obat pereda mual. Petugas kesehatan juga mengambil sampel sisa makanan untuk diteliti lebih lanjut.

“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Dugaan sementara memang ada kemungkinan keracunan makanan, tapi penyebab pastinya masih diselidiki,” kata salah satu petugas medis di Puskesmas Plered.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button