CirebonRaya

Cirebon Timur Darurat Emisi, Akademisi: Stop Bakar Sampah

Lkacenews.id-CIREBON-Kondisi emisi di Kabupaten Cirebon dinilai memprihatinkan. Asap pabrik dan kebiasaan masyarakat membakar sampah menjadi penyumbang terbesar pencemaran udara di wilayah tersebut, terutama di kawasan timur yang padat industri.

Hal itu disampaikan peneliti sekaligus dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Cirebon, Sopidi, usai kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang perubahan iklim di Kecamatan Astanajapura, Senin (3/11/2025).

“Asap pabrik dan pembakaran sampah berdampak buruk terhadap iklim di Kabupaten Cirebon. Semua pihak harus berperan aktif meminimalkan dampak itu,” ujar Sopidi.

Ia menjelaskan, hasil FGD akan disampaikan kepada pemerintah daerah sebagai bahan evaluasi dan tindak lanjut kebijakan lingkungan. Menurutnya, selain emisi udara, limbah cair dan padat dari industri juga ikut memperparah kondisi iklim setempat.

“Kawasan industri di Cirebon Timur memerlukan pengawasan lebih ketat. Selain penegakan aturan, masyarakat juga perlu diedukasi untuk berhenti membakar sampah,” katanya.

Sebagai langkah mitigasi, Sopidi menyarankan masyarakat membuat lubang biopori agar air hujan terserap ke tanah dan membantu menjaga keseimbangan ekosistem.

Sementara itu, Plt Camat Astanajapura Deni Syafrudin mengatakan keberadaan industri di wilayahnya memang berdampak positif bagi penyerapan tenaga kerja. Namun, pihaknya tetap mengingatkan perusahaan agar memperhatikan pengelolaan limbah dan emisi.

“Secara umum, dampak iklim yang menonjol belum terlihat, tetapi kami terus mengingatkan warga agar tidak membakar sampah dan meminta perusahaan menjaga lingkungan,” ujarnya.

Deni menambahkan, kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Ia juga menyebut PLTU Cirebon secara rutin melaporkan kondisi lingkungan kepada pihak kecamatan dan hasilnya masih dalam kategori baik.

“Iklim yang tidak menentu berdampak pada kehidupan sehari-hari. Karena itu, kami mengajak masyarakat berperan aktif menjaga lingkungan dan meminimalkan pencemaran,” pungkasnya.(Pra)

Related Articles

Back to top button