CirebonRaya

Gelombang Panas Hantam Cirebon

Suhu Tembus 37,6°C, Diperkirakan hingga Akhir Oktober 2025

kacenews.id-CIREBON-Cuaca panas ekstrem melanda wilayah Cirebon dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, suhu terpanas di wilayah Cirebon telah mencapai 37.6°C.

Beberapa hari terakhir ini, warga Cirebon dan sekitarnya mengalami panas terik matahari yang begitu menyengat. Bahkan, pada pagi hari pun, matahari yang baru terbit sudah terasa amat panas.

Beberapa warga juga merasakan suhu panas ekstrem hingga mengakibatkan sakit kepala. Sebagian warga juga mengalami sakit radang tenggorokan dan batuk serta flu. “Cirebon panas sekali, sampai kepala sakit,” kata Achmad Zailani, salah satu warga Cirebon.

BMKG juga mengatakan, kondisi panas saat ini, juga dipengaruhi faktor masuknya musim pancaroba. “Saat pancaroba biasa seperti ini, siangnya panas terik seperti beberapa hari ini dan potensi hujan saat sore-malam, ditambah penjelasan gerak semu matahari,” tuturnya.

Secara historis, BMKG Kertajati sendiri pernah mencatat suhu maksimal di wilayah Cirebon mencapai 38°C, 39°C, bahkan pernah mencapai 40°C pada 12 Oktober 2002 lalu.

“Tapi untuk kejadian sampai 40°C hanya pada kondisi tertentu. Misalnya, terjadi pada tahun-tahun kejadian El Nino. Namun pada tahun ini suhu maksimum di Ciayumajakuning diprakirakan tidak mencapai 40°C,” imbuhnya.

-Suhu udara di wilayah Cirebon dan sekitarnya mencapai 37,6°C dalam beberapa hari terakhir.
-Warga merasakan panas menyengat sejak pagi hingga malam, menyebabkan keluhan kesehatan seperti sakit kepala, batuk, dan radang tenggorokan.
-BMKG Kertajati menjelaskan, suhu tinggi disebabkan posisi matahari berada di selatan garis ekuator dan minimnya tutupan awan.
-Fenomena ini juga dipengaruhi musim pancaroba, yang ditandai siang panas dan potensi hujan pada sore atau malam hari.
-Suhu ekstrem diperkirakan bertahan hingga akhir Oktober 2025.
-Secara historis, suhu tertinggi di Cirebon pernah mencapai 40°C pada Oktober 2002, saat terjadi El Nino.

BMKG sendiri memprediksi suhu panas ini berpotensi terjadi selama bulan Oktober 2025. Dyan mengatakan, suhu tertinggi di wilayah Cirebon terjadi pada hari Selasa (14/10/2025) lalu dengan suhu mencapai 37.6°C dan masih berpotensi terjadi sampai akhir bulan Oktober ini.

Warga Cirebon lainnya, Teguh Iskandar mengatakan, kondisi pada siang hari di wilayah Cirebon terasa begitu menyengat. Bahkan, ketika ia mengendarai motor, wajahnya seakan tertampar hawa panas yang begitu terik.

Akibatnya, ia beberapa kali mengalami gatal di sebagian badan akibat banyaknya keringat yang keluar. Ia juga mengatakan, beberapa hari terakhir, suhu atau cuaca pada malam hari sering berubah.

“Minggu siang panas, malam menjelang subuh dingin. Tapi sekarang siang panas, malam menjelang subuh juga masih panas,” katanya.

Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kertajati Majalengka, Dyan Anggraeni mengatakan, kondisi suhu tinggi selama beberapa hari terakhir ini disebabkan pada saat ini posisi matahari mulai bergerak ke selatan garis equator.

Ia menilai, itu artinya posisi matahari sedang berada di atas wilayah Jawa. “Posisi matahari yang berada di selatan equator ini menyebabkan adanya peningkatan suhu d wilayah kita. Selain itu, sedikitnya tutupan awan di wilayah Jawa juga menyebakan tidak adanya penghalang yang menutup sinar matahari secara langsung, sehingga pada saat siang hari akan terasa lebih terik di bandingkan biasanya,” kata Dyan.(Cimot)

Related Articles

Back to top button