Rencana Pembangunan PLTSa di Kabupaten Cirebon, Investor Masih Menunggu Pembebasan Lahan

kacenews.id-CIREBON-Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kabupaten Cirebon masih belum menunjukan perkembangan yang signifikan.
Padahal proyek tersebut digadang-gadang menjadi solusi pengelolaan sampah terpadu untuk wilayah Kabupaten Cirebon.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Suyanto, mengungkapkan sampai awal Oktober 2025, proyek tersebut masih dalam tahap rencana awal, namun belum memiliki dokumen teknis yang lengkap.
“Belum ada progres. DED (Detail Engineering Design) juga belum disusun,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, investor masih menunggu kepastian terkait pembebasan lahan untuk pembangunan PLTSa tersebut. Namun, hingga kini, belum ada langkah konkret dari pemerintah daerah (Pemda) dalam proses tersebut.
Bahkan, kata Suyanto, pihak investor masih menahan diri lantaran adanya kekhawatiran bahwa masyarakat di sekitar lokasi proyek tidak memberikan persetujuan.
“Investor masih menunggu pembebasan lahan untuk pembangunan PLTSa. Karena mereka khawatir kalau masyarakat nanti tidak setuju,”katanya.
Selain itu, kondisi tersebut diperparah dengan belum adanya kegiatan sosialisasi resmi dari pemerintah kepada warga sekitar lokasi.
Menurutnya, sosialisasi ini sangat penting, agar masyarakat memahami manfaat dan dampak lingkungan dari proyek PLTSa tersebut.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon telah menetapkan Palimanan Barat sebagai lokasi rencana pembangunan PLTSa. Kawasan tersebut sebelumnya dinilai strategis karena berdekatan dengan tempat pembuangan akhir (TPA) dan memiliki akses infrastruktur memadai.
Namun, tanpa adanya pendekatan sosial dan kejelasan lahan, potensi resistensi masyarakat bisa menjadi penghambat utama.
“Kita belum bisa berbuat banyak sebelum ada kepastian lahan dan kesiapan masyarakat,” kata Suyanto.
Ia menyebutkan, PLTSa berkapasitas 10 megawatt (MW) ini akan segera dibangun di Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon. Proyek yang digagas PT Global Energi Investama ini menargetkan operasional penuh dalam waktu dua tahun, dengan masa konstruksi lebih dari satu tahun.(Junaedi)