Pendidikan

Sekolah Rakyat Kuningan Diresmikan, Diberi Laptop tapi Muridnya Baru 90 Orang

kacenews.id-KUNINGAN-Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Kuningan saat ini tinggal kenangan karena secara resmi sekolah tersebut dihilangkan, para siswanya dimerger atau digabungkan ke SMPN 3 Kuningan. Kedua sekolah tersebut sama-sama berada di wilayah Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan.

Namun kabar gembirannya, eks bangunan sekolah bersangkutan masih dimanfaatkan untuk sementara waktu menjadi Sekolah Rakyat Kuningan. Sekolah tersebut bukan berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) melainkan ditangani oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pun bulan seperti sekolah reguler pada umumnya sekitar Bulan Juli atau Bulan Agustus. Namun Sekolah Rakyat baru mulai saat ini, para siswanya mulai mengikuti kegiatan. Mereka merupakan warga yang benar-benar kurang mampu dari segi ekonomi.

SD dan SMP serta SMA dan SMK Negeri di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat memang sudah lama digratiskan karena tiap sekolah dibantu dengan dana operasional sekolah (BOS) yang dihitung per siswa. Artinya, semakin banyak siswa akan semakin besar pula dana BOS yang diterimanya. Namun ada yang beda dari Sekolah Rakyat. Anak-anak yang menjadi para siswanya tidak hanya sebatas gratis biaya pendidikan saja karena ditanggung pemerintah tapi gratisnya benar-benar gratis segalanya.

Mereka tinggal di asrama yang telah disediakan dengan makan sehari-hari gratis. Tidak hanya itu, dari mulai pakaian seragam sampai sepatu bahkan laptop diberikan secara cuma-cuma. Namun Sekolah Rakyat Kuningan hingga saat ini baru menampung 15 siswa SD dan 75 siswa SMP atau totalnya hanya 90 orang saja. Padahal bangunan eks SMPN 6 Kuningan sangat luas.

“Anak-anak yang mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat Kuningan, bukanlah dibuang namun sebaliknya dididik secara khusus oleh para tenaga pendidik berkompeten di bidangnya. Hal itu demi masa depannya. Pokoknya, orangtua tidak perlu pusing, segalanya disediakan gratis dari asrama, makan, baju, sepatu hingga laptop,” ujar Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar, Kamis (9/10/2025).

Lebih lanjut dikatakan mantan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), pelaksanaan pendidikan Sekolah Rakyat di eks bangunan SMPN 6 Kuningan tidak akan selamanya. Namun sampai pembangunan bangunan baru Sekolah Rakyat Terpadu di Desa Cikandang Kecamatan Luragung selesai. Kampus baru Sekolah Rakyat di wilayah Kuningan timur tersebut dibangun di atas lahan seluas 7 hektardengan fasilitas berstandar internasional. Rencana pembangunannya sendiri dimulai Bulan Juni 2026. Sekolah bersangkutan bakal menjadi sekolah unggulan yang menjadi simbol kemajuan pendidikan di Kota Kuda.

Sebelumnya, secara resmi, Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar melaunching MPLS Sekolah Rakyat di eks SMPN 6 Kuningan, Kegiatan itu disaksikan Perwakilan Kementerian Sosial RI selaku PIC Kabupaten Kuningan, Gatot, Wakil Bupati Kuningan, Hj. Tuti Andriani, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kuningan, Yaya. Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kuningan, Wahyu Hidayah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos), H. Toto Toharuddin, Kepala Disdikbud, Uu Kusmana, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda, H. Toni Kusumanto, Kepala Bappeda, Purwadi Hasan Darsono, Kepala BPKAD, H. Deden Kurniawan Sopandi, Kepala Disporapar, Asep Budi Setiawan, perwakilan BPS serta para orangtua siswa. (Yan)

Related Articles

Back to top button