Ragam

100 Anggota AGP PGRI Dibekali Literasi Numerasi dan Karakter

kacenews.id-KUNINGAN-Sebanyak 100 anggota Asosiasi Guru Penulis (AGP) se-Kabupaten Kuningan diikutsertakan dalam pelatihan program literasi, numerasi dan karakter upaya peningkatan profesionalisme bagi tenaga pendidik bertempat di Aula Lantai Atas SD Negeri 17, Kamis (25/9/2025).

Kegiatan peningkatan kapasitas guru itu diselenggarakan PGRI Kabupaten Kuningan atas dasar petunjuk pelaksanaan teknis dari PGRI pusat untuk diaplikasikan ditiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia, termasuk di Kuningan.

Untuk itu, PGRI Kabupaten Kuningan menghadirkan sebanyak 100 pengurus/anggota PGRI perwakilan dari 32 Kecamatan se-kabupaten untuk mengikuti pelatihan tersebut selama sehari penuh.

Mereka adalah para guru yang biasa menulis untuk disajikan kembali bentuk tulisan maupun artikel pada majalah PGRI Kuningan terbit setiap satu bulan satu kali.

“Peserta pelatihan literasi, numerasi dan karakter itu adalah guru-guru yang memiliki kemampuan dibidang tulis menulis untuk dituangkan kembali baik dalam bentuk buku ilmu pengetahauan, matapelajaran, majalah, maupun untuk mengisi buletin PGRI,” ungkap Ketua PGRI Kab. Kuningan, Ida Suprida.

Dijelaskannya, terselenggaranya kegiatan tersebut tidak terlepas dari peran serta Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, H Pipin Mansur Aripin, beserta pihak terkait lainnya.

Sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar, dan apabila dalam pelaksanaanya dinilai berhasil, maka tingkat pusat akan kembali memberikan kepercayaan dalam tahapan pelaksanaan kegiatan berikutnya dalam materi berbeda.

Hal itu dimaksud upaya peningkatan kapasitas anggota PGRI maupun guru upaya peningkatan mutu pendidikan di satuan jenjang pendidikan di Kabupaten Kuningan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati H Dian Rachmat Yanuar, mengemukakan, menjadi guru adalah panggilan hati nurani yang paling dalam sebab tidak semua orang memiliki panggilan hati seperti itu.

Oleh sebab itu, tugas seorang guru cukup berat antara lain untuk membentuk watak dan tetap penuh semangat dalam pengabdian terhadap profesinya sebagai tenaga pendidik.

Memasuki dunia pendidikan sebagai bentuk pengandian dan rela untuk berkorban.

“Saya suka teringat pada guru dimasa lalu memiliki budi pekerti yang luhur, dikenal sopan, serta banyak memiliki ilmu sehingga menjadi panutan di masyarakat. Sebab sorang guru itu adalah sebagai sumber ilmu maupun sumber pengetahu bagi peserta didiknya maupun masyarakat yang ada di sekitarnya,” ujar H Dian.(Emsul)

Related Articles

Back to top button