Ayumajakuning

Rakornas, Bunda Ela Sebut Jangan Biarkan Posyandu Tinggal Nama

kacenews.id-KUNINGAN-Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang diselenggarakan di Mercure Convention Center Ancol Jakarta menjadi momentum penting dalam memperkuat peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai garda terdepan kesehatan masyarakat. Kegiatan itu mengusung tema “Penguatan Peran Posyandu dalam Mendukung Indonesia Emas 2045”.

Dalam rakornas tersebut, salah satu pembahasan utama adalah penguatan implementasi 6 Standar Pelayanan Minimal (6 SPM) Posyandu. Ini adalah standar terbaru yang dirancang untuk memastikan setiap Posyandu dapat memberikan layanan yang optimal dan komprehensif. Sedangkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pun menjadi narasumbernya.

Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Kuningan, Hj. Ela Helayati yang dikenal dengan sapaan Bunda Ela ikut pula momen penting tersebut.

Ia didampingi sejumlah perwakilan dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) serta unsur terkait lainnya.

Istri Bupati Kuningan tersebut menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam memanfaatkan dan mendukung program-program Posyandu.

Kesehatan adalah investasi terbaik dan Posyandu adalah jalannya. Jangan biarkan Posyandu hanya nama.

“Posyandu adalah milik bersama, dari kita, oleh kita dan untuk kita,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).

Menurutnya, selama ini, Posyandu kerap diidentikkan dengan kegiatan penimbangan berat badan balita dan imunisasi.

Padahal, fungsinya jauh lebih luas dan fundamental. Posyandu merupakan pusat layanan kesehatan terpadu yang mencakup pendidikan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan pemantauan kesehatan berkelanjutan.

Posyandu menyediakan layanan pemeriksaan kehamilan, imunisasi dan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala.

Hal ini sangat vital untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, mencegah stunting dan memastikan anak-anak tumbuh optimal.

Posyandu juga menjadi pusat edukasi karena kader-kadernya berperan aktif memberikan penyuluhan tentang gizi seimbang, pentingnya ASI eksklusif, sanitasi dan kebersihan lingkungan.

“Posyandu melatih kader-kader lokal, memberdayakan mereka untuk mengambil peran aktif dalam mengelola kesehatan di lingkungan masing-masing. Jika ditemukan masalah kesehatan yang lebih serius, bisa pula memfasilitasi rujukan ke puskesmas atau fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Hal itu memastikan setiap warga mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat,” tuturnya.(Ya)

Related Articles

Back to top button