Penyakit TBC Mengancam, Pemda Perkuat Langkah Pencegahan
DATA Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon yang mencatat 5.775 kasus Tuberkulosis (TBC) hingga pertengahan September 2025 patut menjadi perhatian serius semua pihak. Meski terjadi penurunan dibandingkan tahun 2024 yang hampir menembus 10 ribu kasus, angka ini tetap tergolong tinggi.
Apalagi, TBC merupakan penyakit menular yang tidak hanya membahayakan kesehatan individu, tetapi juga berpotensi mengganggu produktivitas masyarakat dan perekonomian daerah.
Pemerintah Kabupaten Cirebon memang sudah menempuh sejumlah langkah strategis melalui pemeriksaan kesehatan gratis, investigasi kontak erat, skrining massal, hingga program Pengawasan Menelan Obat (PMO) agar pasien disiplin menjalani pengobatan.
Bahkan, rencana pembangunan rumah sakit dengan fasilitas lengkap patut diapresiasi sebagai investasi jangka panjang untuk memperkuat layanan kesehatan. Namun, upaya ini tidak boleh berhenti di level pemerintah saja. Kesadaran masyarakat menjadi kunci. Edukasi tentang pencegahan, deteksi dini, dan kepatuhan berobat harus terus digencarkan.
TBC hanya bisa ditekan jika ada kerja sama erat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Target Dinas Kesehatan untuk menurunkan kasus hingga 50 persen dalam lima tahun ke depan adalah ambisius sekaligus realistis.
Tetapi target ini akan sulit tercapai tanpa dukungan anggaran yang memadai, pengawasan yang ketat, serta keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat. Penyakit TBC di Cirebon bukan hanya masalah kesehatan, melainkan juga cermin bagaimana sebuah daerah mengelola ketahanan sosial.
Karena itu, langkah serius untuk menekan TBC harus menjadi prioritas bersama, bukan sekadar angka di laporan tahunan.***





