Ki Dhukun, Keris Bernilai Miliaran Rupiah Dipamerkan di Pendopo Bupati

SELAMA tiga hari, 12–14 September 2025, Pendopo Rumah Dinas Bupati Cirebon di Jalan Kartini No. 7, Kejaksan, menjadi pusat perhatian publik.
Pameran Keris Nasional bertema “Eksistensi Gaman Jawa Barat” bukan sekadar ajang memamerkan koleksi tosan aji, melainkan juga ruang edukasi budaya yang menghubungkan generasi muda dengan warisan leluhur.
Ratusan koleksi keris dari berbagai daerah dipamerkan, termasuk keris langka bernama Ki Dhukun yang menjadi daya tarik utama.
Meski ditaksir bernilai miliaran rupiah, sorotan utama pengunjung justru tertuju pada kisah, filosofi, dan nilai budaya yang terkandung di balik setiap bilah keris.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Paguyuban Saketi dengan melibatkan tokoh nasional maupun daerah. Hadir di antaranya Staf Khusus Kementerian Kebudayaan RI, Basuki Teguh Yuwono, Bupati Cirebon Imron, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Bambang Mujiarto, serta Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana.
Bupati Cirebon, Imron, mengapresiasi pemanfaatan pendopo sebagai ruang pelestarian budaya. “Kami sangat terbuka terhadap kegiatan budaya seperti ini. Pendopo harus menjadi pusat pertemuan, diskusi, dan pengenalan budaya lokal,” ujarnya.
Dewan Penasihat Paguyuban Saketi, Rudiana, menegaskan, pameran keris memiliki peran penting dalam mendekatkan generasi muda pada akar tradisi.
“Ini bukan sekadar koleksi, tetapi sarana edukasi. Insya Allah, tahun depan, kegiatan ini akan kita tingkatkan dengan skala lebih besar,” katanya.
Pameran juga menghadirkan atraksi unik berupa demonstrasi proses tempa keris tradisional. Beberapa tokoh bahkan ikut mencoba memalu logam, merasakan langsung bagaimana leluhur menciptakan karya bersejarah itu. Hasil tempa rencananya dipamerkan kembali pada edisi tahun berikutnya.
Ketua Paguyuban Saketi, Gunawan Wibiksana, menambahkan bahwa dukungan pemerintah, legislatif, dan sponsor menjadi kunci sukses kegiatan ini.
Sementara Ketua Panitia, Angga Maradeka, mengungkapkan nilai transaksi selama pameran mencapai ratusan juta rupiah.
“Keris tidak hanya bernilai budaya, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang luar biasa,” ujarnya.
Pameran Keris Nasional di Cirebon akhirnya tidak hanya menjadi tontonan, melainkan juga tuntunan—mewariskan filosofi, menguatkan identitas, dan menegaskan bahwa budaya Nusantara masih hidup di tengah masyarakat modern.(Mail)